jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut kader Demokrat tidak pernah memiliki inisiatif untuk menemui Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Terlebih lagi, kata dia, jika disebutkan para kader datang untuk membahas kudeta di Demokrat.
BACA JUGA: Jika Benar Ada Rencana Mengudeta AHY di Demokrat, Moeldoko Tak Langgar Hukum
Menurut Herzaky, kader Demokrat justru diundang untuk menemui Moeldoko dengan janji mendapat alokasi dana tanggap bencana alam di daerah masing-masing.
Namun, kata Herzaky, para kader tak menyangka justru diajak berbicara soal Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat sesampainya di tempat pertemuan dengan Moeldoko.
BACA JUGA: Wayan Marsi Menemukan Kotak Penyimpanan Uang, Heboh
"Malah diajak bicara soal KLB dan pencapresan 2024," ujar Herzaky.
Merasa dicurangi, kata Herzaky, para kader melaporkan ke struktur Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat.
BACA JUGA: Debt Collector Diamuk Warga Ciampea Bogor
Dalam pelaporannya, para kader menyebut terdapat manuver kudeta di Demokrat dan dana pun telah disiapkan.
"Dari berbagai sumber yang sudah kami verifikasi, kami juga mendapati fakta dana yang sudah disiapkan untuk para pemilik suara guna menyelenggarakan KLB," beber dia.
Menurut Herzaky, tindakan mengajak kader ini mengingatkan pada cara-cara lama untuk mengambil alih kepemimpinan partai secara paksa.
"Masih lekat dalam ingatan, beberapa partai yang terlambat mengantisipasi sehingga akhirnya terjadi KLB dan dualisme kepengurusan yang melemahkan partai," ujar dia.
"Pada kasus kami, sejumlah mantan kader digunakan sebagai kaki tangan untuk melakukan penetrasi pada struktur organisasi kami," beber dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, terdapat gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Demokrat secara sistematis.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, kata AHY, gerakan mengambil alih ini melibatkan pejabat tinggi di lingkaran Jokowi.
Bahkan, menurut AHY, beberapa menteri juga mendukung gerakan mengambil alih Demokrat.
Selain lingkaran Jokowi, AHY menyebut manuver politik merebut partai melibatkan segelintir kader dan mantan kader Partai Demokrat.
Belakangan Wasekjen Demokrat Andi Arief membocorkan sosok lingkaran dekat Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan Demokrat dari AHY. Sosok tersebut yakni Kepala Staf Presiden Moeldoko.
"Siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko," tulis Andi Arief dalam akunnya di Twitter @Andiarief_, Senin (1/2). (ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan