Kader Partai Ka'bah Ogah Dipimpin Tersangka Rasuah

Desak SDA Mundur dari Ketua Umum PPP

Senin, 02 Juni 2014 – 19:11 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Goyangan terhadap posisi Suryadharma Ali (SDA) sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pasca-keputusan KPK menetapkannya sebagai tersangka kasus korupsi penyelenggaraan haji semakin kuat. Kader-kader PPP mendesak Suryadharma mundur dari kursi ketua umum partai berlambang Ka’bah itu.

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, KH Zarkasih Nur menyatakan bahwa tak semestinya partainya dipimpin tersangka korupsi. “PPP tidak boleh dicampuradukkan dengan kasus yang sedang dihadapi SDA. Lebih baik SDA berhenti untuk sementara waktu hingga nanti ada keputusan final,” kata Zarkasih dalam siaran persnya, Senin (2/6).

BACA JUGA: SBY: Ubahlah Sejarah

Ditegaskannya, mundur dari Ketua Umum PPP justru akan membuat Suryadharma fokus menghadapi proses hukum. “Jadi SDA tidak lagi terbebani memikirkan urusan partai dan bisa lebih fokus melakukan pembelaan pada saat proses hukum,” ungkapnya.

Desakan serupa juga disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Nusa Tenggara Timur (NTT) Yahidin Umar.  "Kami minta dewan pimpinan pusat dan majelis-majelis  untuk dalam rapat hariannya menyampaikan kepada bapak ketua umum agar sebaiknya dengan ikhlas mengundurkan diri dari jabatan ketua umum partai," katanya.

BACA JUGA: Iriana Jokowi dan Mufidah JK Sudah jadikan Suami Tangguh

Ditegaskannya, status hukum SDA sebagai tersangka rasuah justru akan membebani PPP ketika harus fokus memenangkan duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di pemilu presiden (pilpres) 9 Juli nanti.  Sebab, citra sebagai tersangka korupsi haji yang disandang SDA bisa menggerus suara ke Prabowo-Hatta. "Oleh karena itu kami berharap DPP dapat menyampaikan kepada Pak Surya untuk mengundurkan diri dan itu sebagai wujud kecintaannya kepada partai," katanya.

Meski demikian Yahidin membantah anggapan bahwa desakan itu karena didasari ketidaksukaan terhadap SDA. Yahidin menegaskan, justru SDA harusnya mengutamakan marwah dan martabat partai.

BACA JUGA: Tim Hukum Jokowi Sodorkan Tiga Nama Saksi

“Permintaan ini karena didorong rasa cinta dalam rangka menjaga kewibawaan partai di tengah partai-partai yang sedang berkoalisi untuk menghadapi pilpres kali ini," ujarnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hashim Sebut Prabowo Bikin Gerindra karena Frustasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler