Kader Pindah Partai Lain Sudah Biasa, Jadi Jangan Lebay

Minggu, 30 September 2018 – 00:53 WIB
NasDem. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate membantah menggunakan Jaksa Agung M Prasetyo untuk kepentingan politik seperti yang dituduh Demokrat.

Menurut Johnny, kepindahan sejumlah elite Demokrat ke NasDem bukan karena intervensi Jaksa Agung, melainkan keputusan pribadi tokoh-tokoh politik.

BACA JUGA: Dua Politisi PBB Pindah ke Partai Demokrat

"Perpindahan politikus dari parpol satu ke parpol lain itu berlangsung natural dan sudah lama dan biasa. Tidak hanya di Indonesia terjadi. Ada banyak politikus NasDem yang juga menjadi caleg dari partai lain," kata Johnny di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (28/9).

Untuk kasus Ketua DPD Demokrat Sulawesi Utara Vicky Lamentut di Kejaksaan, Johnny meminta hal itu tidak dikaitkan menjadi batu loncatan bergabung ke NasDem.

BACA JUGA: Pindah Partai, Politikus Oportunis!

Sebab, urusan hukum dan politik, menurut Johnny, tidak bisa dicampuradukkan.

"Kalau kasus-kasus itu masalah hukum, kami serahkan pada perangkat hukum. Kami meyakini bahwa Jaksa Agung, yang sudah mengatakannya, Kejagung akan berjalan di atas rel-rel hukum dan itu mendapat dukungan kuat dari NasDem bahwa memang harusnya demikian," kata dia.

BACA JUGA: Sepuluh Caleg Berloncatan Pindah Parpol

Sementara, Ketua DPP NasDem Willy Aditya menambahkan, perpindahan tokoh politik merupakan konsekuensi logis dari demokrasi terbuka. Tokoh politik akan terus mencari tempat yang paling nyaman untuk memberikan kerja terbaiknya.

"Kader pindah itu dialami semua partai bukan hanya Demokrat jadi jangan terlalu lebay. NasDem juga mengalami hal sama, ada anggota DPRD dan pengurus kami yang pindah ke partai lainnya," kata Willy.

Willy juga menyayangkan gaya komunikasi Andi Arief dan kader Demokrat lainnya di Twitter yang mengatakan perpindahan tersebut karena tekanan kasus hukum di Kejaksaan. Seolah NasDem menggunakan Jaksa Agung untuk kepentingan politk.

“Kami tidak pernah mencampuri persoalan hukum tokoh politik. Di NasDem jika ada kader yang jadi tersangka, kami minta mundur atau dipecat. Jadi kami juga tidak akan menerima orang-orang bermasalah karena itu bisa menjadi beban partai," ujar Willy. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Ramai-ramai Pindah Partai, dari Demokrat ke PAN


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler