’’Ada anggota kami yang tewas dikeroyok oleh warga TbT. Bila ada yang tersakiti semua anggota organisasi ikut terluka. Kami mendesak dalam tiga hari polisi sudah menangkap pelakunya jika tidak kami akan bergerak mencari pelaku,’’ terang Endang Asnawi ketua ormas cabang Telukbetung Selatan itu, tadi malam.
Sebelumnya, Minggu (31/3) pukul 03.00 dinihari, kawasan Telukbetung Selatan sempat mencekam. Ratusan massa anggota ormas berlambang geledek ini sempat berkumpul di sepanjang ruas jalan Yos Sudarso, tepatnya kawasan Sekip, Telukbetung Selatan.
Mereka mengenakan baju merah-merah membawa bambu, kayu dan berbagai senjata tajam. Konsentrasi massa ini terjadi hanya beberapa saat pascainsiden pengeroyokan yang terjadi satu jam sebelumnya di pelataran parki Golden Dragon.
Kader mereka, Agus Akmawan (40) tewas dengan luka tikaman di dada, leher dan sejumlah bagian tubuh lainnya. ’’Abang saya dikeroyok puluhan orang. Tidak jelas penyebabnya, tapi kabarnya dendam lama,’’ tutur adik korban Awan Andrian, kepada Radar Lampung, kemarin.
Masih menurut Awan, Agus meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit umum daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung. ’’Sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit Bumi Waras tapi karena lukanya parah, Agus meninggal sebelum sampai di RSUDAM,’’ katanya.
Matnuri (30), salah satu security Golden Dragon kepada Radar Lampung tidak mengetahui persis peristiwa tersebut. ’’Karena saya kebagian jatah pagi, saat malam kejadian teman saya yang piket,’’ tuturnya.
Kapolsek Telukbetung Selatan Kompol Nuswanto membenarkan insiden ini. ’’Korban memang anggota salahsatu ormas. Kami mengimbau agar para ketua ormas bisa menenangkan kadernya agar tidak melakukan tindakan anarkis. Percayakan kepada kepolisian. Ini masih dalam penyelidikan dan telah dilakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi,’’ bebernya.
Sumber Radar Lampung (Grup JPNN) menyebutkan jumlah pengeroyok lebih dari 30 orang. Sebelum aksi brutal terjadi, Agus berada dilantai II Golden Dragon. Saat itu, pelaku merangkul korban dan mengajaknya turun areal pelataran parkir.
’’Saat itu Agus tidak membawa senjata. Si pelaku memang jauh sebelumnya pernah terlibat percekcokan dengan Agus,’’ kata sumber itu lagi.
Sesampainya di pelataran parkir, puluhan rekan pelaku sudah menunggu. Saat itulah aksi pengeroyokan terjadi. ’
"Saat pelaku merangkul dan mengajaknya keluar terekam oleh CCTV (closed circuit television), mungkin polisi sudah tahu para pelakunya. Agus menderita luka tembus dari dada ke punggung dan leher. Kasihan, tiga anaknya yang masih kecil-kecil,’’ tutur sumber itu lagi. (asy/ary)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Qanun Bendera, Mahasiswa Konvoi Merah Putih
Redaktur : Tim Redaksi