Kader Terjerat, Demokrat Tak Kendur Lawan Korupsi

Kamis, 12 Juli 2012 – 17:11 WIB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Foto: Dok/JPNN

JAKARTA - Ketua Umum DPP Demokrat, Anas Urbaningrum mengatakan partainya tidak akan pernah kendur melawan korupsi meskipun beberapa kadernya dijerat. Menurutnya, Demokrat tidak akan mencampuri proses hukum untuk membuktikan komitmennya memberantas korupsi.

"Banyak suka bertanya, bagaimana komitemen Partai Demokrat dalam membrantas koruspi? Saya tegaskan komitmen Partai Demokrat dalam membrantas korupsi tidak bergeser dan kita tetap konsisten dalam meberantas korupsi Indonesia," kata Anas pada Diskusi Publik di Gedung DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (12/7).

Anas mengklaim bahwa Pemerintahaan SBY yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat sudah menunjukan prestasi yang baik dalam membrantas korupsi. Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang terus membaik.

"Saya ingin menegaskan sesungguhnya prestasi pemerintah SBY berhasil. Indeks koruspsi kita mengalami signifikan dengan tingkat perbaiknnya bagus. Itu sudah menunjukan bahwa alasan kita optimis ada perbaikan dalam masalah korupsi," katanya.

Mantan ketua umum PB HMI itu lantas mengkritik strategi pemberantasan korupsi yang terkadang terjadi ketimpangan. Kata dia, ketimpangan terjadi karena opininya lebih maju dibanding dengan penindakannya. "Salah satunya dari sisi dari penindakan berjalan dengan baik. Kami harap opininya tidak lebih maju daripada penindakannya," katanya.

Ketua Departemen Pengawasan Keuangan dan Pembangunan DPP Partai Demokrat, Didik Mukrianto mengatakan diskusi yang dilakukannya sebagai bagian dari peningkatan wawasan dan kesadaran akan bahaya korupsi. "Kegiatan ini sebagai bagian untuk membuka wawasan dan memantapkan bahaya korupsi. Secara reguler kita mengadakan diskusi terkait dengan ruang lingkup pengawasan keuangan dan pembangunan," katanya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Akui Sulit Taklukkan Jakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler