Kader Terjerat Korupsi, Parpol Makin Tidak Dipercaya Publik

Rabu, 24 Juli 2013 – 15:42 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari mengatakan, publik tidak percaya kepada politik karena kasus korupsi yang menjerat para kader partai politik. Ketidakpercayaan publik itu diketahui berdasarkan survei nasional Indikator Politik Indonesia (IPI).

Hasil survei itu menunjukan hanya 28 persen pemilik yang tertarik terhadap politik. "Korupsi saja. Apalagi korupsi di legislatif lebih news maker," ujar Hajriyanto di DPR, Jakarta, Rabu (24/7).

BACA JUGA: Konvensi PD Diprediksi jadi Panggung 3 Pengusaha

Ia menambahkan, korupsi di DPR menjadi berita karena merupakan lembaga pengawasan. "Korupsi di legislatif lebih news maker, coba kalau eksekutif tidak news maker," ucap Hajriyanto.

Ketua DPP Partai Golkar itu mengatakan, akibat penurunan tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik disinyalir akan berpengaruh kepada angka golongan putih pada saat pemilihan umum nanti. Penurunan jumlah pemilih kata dia, sudah terlihat dalam pemilihan gubernur.

BACA JUGA: Kapolri Kerahkan Pasukan Amankan Lebaran

"Kalau itu harus kita lihat seberapa angka yang tidak menggunakan hak pilih. Cenderungannya sih terus turun kita lihat di pemilihan gubernur, bupati. Cuma yang bahaya kalau turun di pemilihan legislatif," katanya.

Seperti diketahui, Direktur IPI Burhanuddin Muhtadi mengatakan 59 persen pemilih setuju bahwa orang-orang yang mengejar keuntungan untuk diri sendiri. Kemudian, 28 persen setuju bahwa politisi akan memenuhi janji-janji yang diucapkan saat kampanye. Bahkan mayoritas pemilih sekitar 66 persen menilai politisi cenderung berbicara tentang dirinya yang baik-baik saja. (gil/jpnn)

BACA JUGA: FPI Belum Terdaftar Sebagai Ormas di Kemendagri

BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR Sarankan Atasi Anarkistis FPI dengan Dialog


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler