Kader Umbar Celotehan, Demokrat Bakal Ditinggalkan

Rabu, 08 Februari 2012 – 02:44 WIB

JAKARTA - Penyebab terus tergerusnya suara Partai Demokrat (PD) disinyalir tak hanya karena kasus korupsi yang membelit para kadernya. Suara "celotehan" di antara kader PD diperkirakan juga berkontribusi pada semakin anjloknya suara pendukung partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Penilaian tersebut disampaikan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Zaki Mubarok saat dihubungi, Selasa (7/2). Menurut Zaki, perang pernyataan antarkader PD justru membuat suasana internal partai tak kondusif untuk konsolidasi.  ”Statement yang saling menyudutkan sesama internal partai turut memperkeruh suasana. Ini malah membuat kepercayaan publik terhadap Partai Demokrat menurun,” ulasnya.

Contoh pernyataan yang membuat partai pemenang Pemilu 2009 itu bakal semakin kehilangan dukungan pemilih adalah pernyataan Ruhut Sitompul  tentang perlunya Anas Urbaningrum nonaktif dari kursi ketua umum PD. Contoh lain adalah pernyataan anggota Dewan Pembina (Wanbin) Adjeng Ratna Suminar bahwa sudah ada nama-nama yang disiapkan untuk menggantikan Anas.

Zaki menyebut pernyataan-pernyataan itu justru menunjukkan ke publik bahwa kader PD banyak yang kurang percaya diri dalam menghadapi persoalan yang ada.  "Kalau ini terus terjadi, maka dipastikan perolehan suara Partai Demokrat akan anjlok pada Pemilu (2014) nanti," imbuhnya.

Semestinya, kata Zaki, PD harus bisa membuat pernyataan yang seragam ke publik. Karenanya, perlu dibuat kebijakan agar pernyataan cukup satu pintu saja. "Misalnya pernyataan ke media itu juru bicara partai, atau SBY selaku Ketua Dewan Pembina," cetusnya.

Karenanya pula Zaki mengatakan, jika PD ingin mempertahankan suara pemilih harus ada tindakan tegas terhadap kadernya yang mengumbar celotehan. "Di sini diperlukan ketegasan SBY agar kader PD tidak asal mengumbar pernyataan ke publik," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Lingkaran Survey Indonesia (LSI) pada Minggu (5/2) lalu merilis hasil survei tentang pengaruh kasus korupsi Wisma Atlet terhadap popularitas PD. Hasilnya, jika Pemilu digelar saat ini maka PD hanya akan berada di peringkat ketiga di bawah Golkar dan PDI Perjuangan. 

Sebab, elektabilitas PD kini hanya tingal 13,7 persen. Sementara elektabilitas Golkar mencapai 18,9 persen dan PDI Perjuangan 14,2 persen.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota DK Pergi, Penonaktifan Angie Tertunda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler