jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan wilayah perdesaan menjadi ujung tombak bagi pembangunan ekonomi nasional.
“Pembangunan itu dimulai dari desa. Ini menjadi ujung tombak pemerintahan Presiden Jokowi,” kata Rosan saat berdialog dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (19/10).
BACA JUGA: KAI Kasih Diskon 20 Persen
Pertemuan itu bertujuan mendapatkan masukan pemerintah tentang langkah-langkah yang harus dilakukan kalangan dunia usaha untuk meningkatkan kontribusi dalam pembangunan ekonomi.
Peningkatan alokasi dana APBN setiap tahunnya untuk mewujudkan kedaulatan pangan, serta mencerminkan keseriusan pemerintah.
BACA JUGA: Boyong 90 Industri Wisata untuk Jaring Turis di ITB Asia 2016 Singapore
“Besarnya dana desa yang diperoleh setiap desa bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat, misalnya membiayai kegiatan yang mendukung pencapaian kedaulatan pangan berskala lokal,” jelas dia.
Pada 2015, pemerintah mencairkan dana desa sebesar Rp 20,76 triliun dengan pembagian rata-rata Rp 280,3 juta per desa. Pada 2016, jumlah itu meningkat menjadi Rp 46,98 triliun.
BACA JUGA: Garuda Indonesia Segera Mendarat di Labuan Bajo
Rencananya, pada 2017, pemerintah menganggarkan dana desa sebesar Rp 60 triliun.
“Mungkin selama ini banyak orang belum begitu tahu, dana yang dialihkan ke desa-desa jumlahnya sangat signifikan setiap tahun. Itu akan menjadi kekuatan sangat luar biasa, terutama dalam hal ketahanan pangan,” kata Rosan.
Rosan optimistis, peningkatan alokasi dana desa akan memudahkan pemerintah untuk berkreasi menciptakan sentra usaha baru bagi terwujudnya kedaulatan pangan.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepi Banget, Pelabuhan Kamal Rugi Rp 135 Juta
Redaktur : Tim Redaksi