jpnn.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perhubungan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Melaju Generasi Muda Insan Transportasi Maju di Kadin Lounge, Menara Kadin Indonesia Jakarta, pada Minggu (17/9).
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan, Denon Prawiraatmadja mengatakan kegiatan diskusi yang bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional 2023 ini sebagai bukti nyata kolaborasi Pentahelix yang erat antara Kementerian Perhubungan,Kadin Indonesia, dan Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti, serta pemangku kepentingan Transportasi dan Logistik.
BACA JUGA: SIG Mengoperasikan Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara
“Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum penting bagi kita semua untuk saling bersilaturahmi, berkoordinasi dan berkolaborasi demi masa depan yang cerah dalam pembangunan sektor transportasi dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, mewujudkan Indonesia sebagai Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan,” ujar Denon.
Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) ini berharap dari acara Forum Grup Discussion ini bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran baru yang dapat mengedukasi kita semua dalam menciptakan ekosistem perhubungan yang sehat, lebih baik dan dapat dijadikan masukkan serta dapat menjadi rencana strategis bagi semua pihak yang berkepentingan.
BACA JUGA: Krakatau Daya Listrik Kembangkan Bisnis Pembangkit Panel Surya
“Kami berpesan, bahwa Generasi Muda Indonesia harus menjadi garda terdepan dalam mempercepat Pembangunan ekonomi Indonesia meniadi negara maju, berkeadilan dan Sejahtera bagi seluruh rakyat. Melalui pendekatan Pentahelix, kami bertekad untuk terus memperkuat kolaborasi ini, terus melaju bersama menciptakan perubahan positif, dan menjadikan Indonesia Maju,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan transportasi merupakan tulang punggung ekonomi nasional, sebab tanpa adanya konektivitas maka kegiatan logistik tidak akan berjalan dan akan menghambat pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA: KLHK Gelar Festival Lingkungan, Le Minerale Berkolaborasi Wujudkan Ekonomi Sirkular
"Alhamdulillah dalam beberapa tahun terakhir infrastruktur di Tanah Air mengalami perbaikan tahun 2015 hingga 2021. Misalnyan panjang jalan tol Indonesia sudah meningkat 18%, jumlah pelabuhan meningkat 4%, dan Bandara meningkat 5%," katanya.
Namun menurut Arsjad itu semua tidak cukup untuk menjadikan Indonesia menjadi negara ekonomi maju dan sejahtera pada 2045.
Pasalnya, masih ada tantangan konektivitas yang harus dihadapi oleh Indonesia, terlebih lagi negara kita yang memiliki daerah kepulauan yang tersebar di berbagai penjuru.
"Tidak dipungkiri bahwa konektivitas masih menjadi kendalan terutama di pulau-pulau terluar dan hal tersebut menyebabkan biaya logistik yang mahal. Ditambah lagi tingginya dwelling time hal ini dikarenakan kualitas infrastruktur di pelabuhan yang belum optimal,” katanya.
Arsjad juga mengatakan untuk mengatasi tantangan dan kendala tersebut diperlukan perencanaan infrastruktur multimoda yang matang melalui investasi.
Selain itu, diperlukan kualitas dan kuantitas infrastruktur antar pulau untuk mendorong kelancaran pergerakan kargo dan menekan biaya logistik.
“Dan jangan lupa kita harus terus meningkat kopetensi sumber daya manusia yang ada dibidang transportasi nasional. Sebab tanpa adanya SDM yang berkualitas, sektor ini tidak akan bisa maju dengan optimal. Langkah ini yang akan membatu mewujudkan Indonesia Emas 2024.Karena sektor transportasi merupakan kunci penting dalam perekonomian nasional,” katanya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada