KADIN: Tingkatkan Produk Berbasis Budaya

Jumat, 28 Agustus 2009 – 11:16 WIB
JAKARTA- Keragaman budaya Indonesia merupakan peluang besar dalam membangun pertumbuhan perekonomianTentu saja jika dimanfaatkan dengan meningkatkan berbagai potensi produk-produk yang berbasis budaya ke pasar Internasional.

Wakil Ketua Umum bidang Industri, Teknologi, dan Kelautan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rachmat Gobel mencontohkan produk-produk yang berasal dari budaya Indonesia dengan kandungan bahan baku lokal seperti jamu-jamuan mendapatkan pangsa pasar yang sangat besar.

"Pasar jamu tahun 2008 meraup USD20 miliar, sedangkan ekspor Indonesia sebesar Rp1 triliun dan pasar domestik senilai Rp 14,5 triliun," kata Rachmat Gobel kepada wartawan di Jakarta, Jumat (28/8).

Selain itu, Rahmad Gobel juga menyebutkan pasar mebel dan kerajinan dunia tahun 2008 mencapai USD104 miliar, dengan nilai ekspor Indonesia senilai USD2,6 miliar dan pasar domestik senilai USD3,12 miliar.

“Dengan angka tersebut, artinya potensi pasar global yang dapat diperluas itu masih sangat besar,” ujarnya ketika ditemui di Jakarta, Jumat (28/8).

Rachmat Gobel juga mengemukakan industri berbasis budaya juga mengandalkan bahan baku dari kandungan alam Indonesia serta dengan serapan tenaga kerja yang besar

BACA JUGA: Kebutuhan Sembako Naik 20 Persen

Untuk itu, lanjut dia, , pemerintah juga harus melindungi pasar Indonesia dari serbuan produk-produk yang mengklaim sejenis dengan produk Indonesia
Bila perlu, ujar dia, melarang produk-produk tersbeut masuk ke Indonesia.

“Misalnya, batik dari Tiongkok atau produk-produk Indonesia yang dijual ke Malaysia kemudian diklaim sebagai produksi Malaysia

BACA JUGA: Pasokan Gula Mulai Kurang

Bila perlu, barang-barang itu dilarang masuk ke Indonesia,” tandasnya
(cha/JPNN)

BACA JUGA: Esia Luncurkan EsiaBisPak

BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Produksi CPO Terancam El Nino


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler