jpnn.com, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I.M. Wira Hady A.W memberikan pembekalan kepada personel Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) terkait peradaban baru Kehumasan TNI Angkatan Laut pada Selasa (24/10) di Mako Puspomal, Sunter, Jakarta Utara.
Menurut Kadispenal, keterlibatan Pomal dalam Operasi Militer Perang dan Operasi Militer Selain Perang sudah memiliki standarisasi.
BACA JUGA: NU Telah Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru
“Di era modern saat ini model peperangan sudah berubah. Ke depan operasi TNI atau TNI AL pada lapis keduanya adalah law enforcement, yang salah satunya juga diperankan oleh personel Polisi Militer,” kata Kadispenal.
Lebih lanjut, Kadispenal juga menyampaikan semua harus memahami aturan main yang harus ditegakkan dalam pelaksanaan operasi.
BACA JUGA: TNI AL Sukses Gelar Latihan Penembakan Dua Torpedo Kapal Selam
Pasalnya, hal tersebut sangat berhubungan erat dengan pembangunan kepercayaan publik yang menjadi tujuan Kehumasan TNI AL.
“Hal tersebut yang kami pahami sebagai peradaban baru kehumasan TNI AL,” tegas Laksma TNI Wira Hady.
BACA JUGA: TNI AL Tingkatkan Kemampuan Operasi Laut Secara Komprehensif
Saat ini, kata dia, perubahan bentuk perang yang terjadi adalah infiltrasi ke dalam negara melalui aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, agama, hukum serta pertahanan dan keamanan.
“Oleh karena itu, kepercayaan publik atau public trust mutlak harus dibangun oleh institusi pemerintah dan perangkat negara secara komprehensif,” tegas Kadispenal.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menekankan salah satu prioritas pembangunan TNI AL adalah pada pembangunan Sumber Daya Manusia.
KSAL berharap para peserta pelatihan melengkapi kemampuan prajurit Polisi Militer TNI AL (Pomal), yang juga meningkatkan kualitas para prajurit dalam melaksanakan tugas-tugas yang kompleks di masa depan. Salah satunya yaitu dalam menghadapi perang informasi.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari