Seorang pria menghadapi pengadilan pada (3/6) siang, karena dituduh melempar batu ke Kafe Lindt di Martin Place, Sydney. 

Polisi mengatakan, pria berusia 34 tahun itu juga melukai seorang polisi di wilayah Darlinghurst, tak lama setelah ia diduga merusak kafe tersebut.

BACA JUGA: Tarif Pengiriman Turun, Ekspor Australia ke Asia Makin Kompetitif

Petugas mengatakan, mereka mulai mengikuti pria itu setelah pukul 11 malam ketika mereka melihatnya mengemudi di jalur yang salah di Elizabeth Street.


Jendela Kafe Lindt di Martin Place, Sydney, rusak karena lemparan baru pada (2/6) malam.

BACA JUGA: Pengacara Top Queensland Perkarakan Denda Mengebut

Mereka mengikutinya ke Darlinghurst Road, tempat di mana para petugas melihat sang pria melemparkan tas ke arah mereka dari belakang mobilnya.

Polisi mengatakan, ketika mereka mencoba untuk menangkapnya, ia menyerang seorang polisi.

BACA JUGA: Oknum Polisi Australia Buntuti Mantan Pacarnya Gunakan Fasilitas Kantor

Polisi itu kini ada di rumah sakit dengan cedera patah rahang dan bengkak pada lututnya.

Polisi mengatakan, tak lama sebelum konfrontasi, terdakwa diduga melemparkan batu ke Kafe Lindt di Martin Place, menghancurkan jendela kafe.

Pria itu didakwa dengan beberapa pelanggaran termasuk mengemudi dengan cara yang berbahaya, menyebabkan pengejaran polisi (Hukum Skye), menyerang polisi dan menyebabkan kerugian fisik aktual serta menolak untuk ditangkap.

Ia juga didakwa dengan kerusakan berbahaya yang berhubungan dengan aksi pelemparan batu di Kafe Lindt.

Sebelumnya, Komisaris Polisi di New South Wales, Andrew Scipione, meyakinkan penduduk Sydney bahwa serangan itu dianggap sebagai vandalisme.

"Kami tak punya keterkaitan yang kami sadari berkaitan dengan peristiwa tahun lalu yang penting, dan kami berharap kami akan mampu melakukan beberapa penangkapan awal dan menjadikan ini prioritas kami," katanya.

"Tapi itu tentu keterlaluan, siapa pun yang memilih untuk menyerang bangunan itu, terutama dengan signifikansi yang sekarang dipunyai dan akan selalu dimiliki dalam sejarah Sydney," tambahnya.

Kafe ditutup selama beberapa jam pada (3/6) pagi ketika polisi mengumpulkan bukti dan mengambil foto dari kerusakan kafe.

Kafe dibuka kembali pada tanggal 20 Maret tahun ini, tiga bulan setelah pria bersenjata bernama Man Haron Monis menyandera 17 orang, memicu pertikaian 16 jam dengan polisi.

Sebuah pemeriksaan dilakukan untuk mengamati berbagai isu terkait dengan Monis, termasuk bahwa ia menimbulkan masalah keamanan utama bagi staf TV Channel 7 bertahun-tahun sebelum pengepungan.

Seorang pejalan kaki di Martin Place mengatakan, ia tak berpikir Kafe Lindt adalah targetnya dan vandalisme sendiri mungkin merupakan "sedikit kenakalan".

"Tak ada yang benar-benar mengejutkan saya hari ini. Anda bisa mengatakan orang [di daerah ini] mungkin sedikit mabuk,” ujarnya.

Ia menyambung, "Ada sejumlah orang di luar tadi malam – saya di luar semalam - menonton pertunjukan cahaya, dan saya pribadi berpikir bahwa orang jadi sedikit gaduh dan hal-hal lain muncul dari sana."

Pejalan kaki lain mengatakan, ia tidak berpikir itu adalah tindakan politik, ia juga tak merasa tidak aman.

"Saya kira, ini adalah sedikit pukulan untuk bisnis itu, karena mereka baru saja dibuka," kemukanya.

Seorang perempuan yang berjalan melalui daerah itu pada (3/6) pagi mengatakan, insiden tersebut memiliki potensi untuk mengganggu ketenangan staf kafe dan masyarakat.

"Setiap jenis vandalisme itu tak baik. Tapi itu mungkin membuat orang sedikit takut bahwa hal lain yang terjadi di Martin Place," sebutnya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Rumah Tangga Ini Merasa Beruntung Selfie dengan Johnny Depp

Berita Terkait