jpnn.com, SEMARANG - Kisah Mudasir (57) tukang becak yang biasa mangkal depan Pendapa Dipayudha kompleks Pemerintah Kabupaten Banjarnegara langsung viral di tengah Gerakan Jateng di Rumah Saja.
Bukannya tak mengikuti anjuran pemerintah untuk dua hari di rumah saja, Mudasir mengatakan tak bisa berdiam diri di rumah karena memang tak memiliki rumah. Sehari-hari, pria berusia 57 tahun ini tinggal di dalam becaknya sejak beberapa tahun terakhir.
Kisah Mudasir yang tinggal di dalam becaknya diangkat oleh salah satu stasiun televisi nasional. Kisah itu disampaikan saat wawancara dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Sabtu (6/2).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung gerak cepat untuk menangani persoalan itu. Dan hanya hitungan jam, persoalan Mudasir yang tinggal di becak karena tidak memiliki rumah itupun terselesaikan.
BACA JUGA: Siap PPKM Mikrozonasi, Ganjar Ungkap ada 29 Kecamatan Berisiko Tinggi
"Tadi saya langsung minta Dinsos ngecek, dan langsung petugas TKSK, Satpol PP Banjarnegara dan petugas Panti Sosial Parmadi Raharjo menindaklanjuti," kata Ganjar.
Setelah diberikan arahan, maka Mudasir, lanjut Ganjar, mau dibawa ke panti sosial karena memang tidak mempunyai tempat tinggal. Saat ini, Mudasir sudah berada di panti sosial Pemprov Jateng Pamardi Raharjo Banjarnegara.
BACA JUGA: Ganjar: Saya Enggak Mau Menghukum Rakyat Saya
"Tadi langsung ditindaklanjuti, beliau langsung dibawa ke panti sosial Pamardi Raharjo Banjarnegara," ucapnya.
Kepala Panti Sosial Pamardi Raharjo, Fatmawati saat dikonfirmasi membenarkan bahwa Mudasir saat ini sudah berada di panti sosial. Pihaknya langsung menindaklanjuti usai mendapat perintah dari Kadinsos Jateng, siang tadi.
"Langsung kami tindaklanjuti, kami koordinasi dengan Satpol PP dan kami cari ke lokasi. Setelah ketemu, kami ajak ke Panti dan pak Mudasir berkenan," ucapnya.
Dari keterangan Mudasir lanjut Fatmawati, dia sudah tidak memiliki rumah karena sudah dijual. Sementara dia masih memiliki anak dan istrinya sudah meninggal.
"Sampai saat ini kami masih merayu dan memotivasi Pak Mudasir supaya mau tinggal di panti. Pada prinsipnya kami menerima, tapi kami tidak bisa memaksa apakah Pak Mudasir mau tinggal di panti atau tidak. Kalau mau, kami siap menerima," ucapnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia