JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, menunjukkan simpatinya atas meninggalnya Presiden Venezuela, Hugo Chavez. Guna menunjukkan rasa duka atas meninggalnya Chavez, bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu menyambangi Kedutaan Besar Venezuela di gedung Menara Mulia, Jakarta Selatan, Senin (11/3).
Didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, Prabowo diterima oleh staf Kedubes Venezuela, Gladys Mercalo. Sedangkan Kuasa Usaha Kedubes Venezuela untuk Indonesia, Darwin Tovar tengah berada di Venezuela.
"Saya mau menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya presiden Hugo Chavez," kata Prabowo, saat diterima Gladys. Selain berbincang-bincang sejenak, Prabowo kemudian mengisi testimoni tentang Chavez.
Kepada wartawan, Prabowo menilai sosok Chavez merupakan simbol kepemimpinan yang berpihak kepada orang lemah dan rakyat miskin. "Beliau menjadi satu idola bagi orang-orang yang merasa tertinggal. Saya kira itulah nilai daripada kepemimpinan Hugo Chavez," ujar Prabowo.
Apakah kepemimpinan Chavez patut dicontoh? Prabowo menyatakan, setiap gaya kepemimpinan memang berbeda-beda karena tergantung kondisi dan pribadi masing-masing. "Kebijakan yang diambil juga harus sesuai kondisi bangsa masing-masing. Saya menilai bahwa tidak semua gaya dan kebijakan Hugo Chavez cocok di Indonesia," katanya.
Tapi yang jelas, Prabowo mengatakan, keberpihakan Chavez terhadap orang miskin dan lemah itu patut dipuji. Termasuk sikap Chavez yang berani menentang Amerika Serikat? Prabowo menjawab diplomatis. "Dalam hati kecil saya kagum juga. (Tapi), untuk apa melawan Amerika. Amerika harus diajak juga kerjasama," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuwait Butuh 2.000 TKI Sektor Formal
Redaktur : Tim Redaksi