KAI Berhasil Angkut 5,48 Juta Penumpang

Minggu, 24 Juli 2016 – 01:41 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berhasil mengangkut 5,48 juta penumpang selama pelaksanaan masa angkutan Lebaran 2016. Perseroan juga sukses mencapai target zero accident.

Kenaikan penumpang juga mencapai 7,3 persen dari total tahun lalu. Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, KAI juga memperjuangkan menambah rangkaian kereta api tahun ini.

BACA JUGA: Ini Syarat Utama Industri Keuangan Bisa Unggul

Padahal, cadangan yang ada jadi berkurang.“Pada 2015 itu 5,10 juta penumpang,” ujar Edi pada wartawan di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (22/7).

Rangkaian kereta KA Kutojaya Ekstra Lebaran yang dioperasikan pada operasi angkutan Lebaran tahun ini, lanjut Edi, menggunakan kereta baru dengan kapasitas 80 seat per kereta.

BACA JUGA: Pertamina Disokong Produksi Minyak di Luar Negeri

 Sehingga total kapasitas 800 penumpang per perjalanan. Kereta baru kelas ekonomi ini memiliki fasilitas setara kelas eksekutif dengan desain interior yang lebih modern dengan dilengkapi AC, televisi, CCTV, sandaran tangan per tempat duduk dan colokan listrik.

 “Ada hal-hal baru yang diperkenalkan tahun ini antara lain pelayanan semua stasisun itu ruang tunggu harus bersih dan bagus dan WC sudah baik dan musala harus baik dan layak untuk dipakai penumpang,” ujarnya.

BACA JUGA: Aliran Dana Asing Diprediksi Rp 560 Triliun

Untuk omzet tahun ini, PT KAI juga mendapat lonjakan penghasilan dibanding tahun lalu yaitu sebesar 14 persen. Selain itu, PT KAI telah mengimplementasikan penerapan baru sistem cek in mandiri di beberapa stasiun di Jawa yang diharuskan untuk mengetikkan kode booking atau memindai barcode yang tertera pada bukti pembelian tiket KA pada mesin cek in.

Ini untuk mempercepat proses cetak boarding pass, sehingga memudahkan penumpang, memberikan kenyamanan di stasiun, mengurangi antrean dan menghilangkan peredaran tiket palsu/percaloan

“Dibanding 2015, penghasilan operasi angkutan Lebaran naik jadi 14 persen, total H-10 dan H+10 tahun 2015 itu Rp 401 miliar sedangkan 2016 ini Rp 459 miliar,” imbuhnya. (ers/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Batam Diyakini Jadi Pusat Bisnis Terdepan di Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler