KAI Logistik Ajak Pelaku Usaha Manfaatkan Moda KA untuk Dorong Green Logistics

Senin, 28 Oktober 2024 – 14:22 WIB
Kurir KAI Logistik (Ilustrasi). Foto dok KAI Logistik

jpnn.com, JAKARTA - PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) memperkuat komitmennya dalam mendorong penerapan green logistics dengan mengajak para pelaku usaha untuk berkolaborasi mewujudkan sistem logistik yang lebih ramah lingkungan untuk pengurangan emisi karbon.

Salah satu wujud komitmen KAI Logistik terhadap green logistics ini, disampaikan kepada para pelaku usaha dalam acara Gathering Customer di Hotel Mercure Karawang, pada Selasa (15/10).

BACA JUGA: Triwulan III 2024, KAI Logistik Catatkan Pertumbuhan Volume 26%

KAI Logistik meyakini untuk menjaga komitmen terhadap green logistics, kolaborasi antara semua pihak industri, termasuk pelaku usaha, sangat penting dalam menciptakan solusi logistik yang berkelanjutan dan menguntungkan secara bisnis.

Pendekatan bisnis ramah lingkungan tidak hanya memberikan manfaat bagi planet, tetapi juga menghadirkan efisiensi dalam biaya operasional dan kinerja logistik.

BACA JUGA: SIG Salurkan Bantuan kepada Pelaku Usaha Mikro & Infrastruktur Pertanian di Jatim

Pada 2022, Indonesia tercatat sebagai negara penghasil emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terbesar ketujuh di dunia, dengan total emisi mencapai 1,24 gigaton setara karbon dioksida (Gt CO2e).

Sektor transportasi menyumbang 159 juta ton CO2 atau sekitar 94,69% di antaranya berasal dari transportasi darat.

BACA JUGA: Tarif 1 Rupiah, Penumpang LRT Jabodebek Melonjak Capai 61.166 Orang

Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk mengurangi emisi sektor transportasi termasuk transportasi barang, salah satunya melalui strategi Shift atau melalui peralihan penggunaan moda ke moda transportasi yang lebih ramah lingkungan, salah satunya Moda KA.

Terpisah, Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah, menyampaikan moda kereta api memiliki peran strategis dalam mendukung penerapan green logistics di sektor transportasi.

"Satu rangkaian kereta api kontainer mampu mengangkut hingga 30 gerbong datar, setara dengan 60 truk berkapasitas 20 ton. Dengan beralih ke moda transportasi kereta api, kita tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon, tetapi juga menjaga infrastruktur jalan dengan mengurangi beban berlebih. Pada sisi ekonomi, juga menekan biaya pemeliharaan jalan," jelas Fredi.

Komitmen green logistics telah mendapatkan tanggapan positif dari para pelaku usaha yang semakin serius dalam memanfaatkan moda transportasi kereta api sebagai solusi logistik yang lebih ramah lingkungan.

Hal ini tercermin dari meningkatnya kinerja volume angkutan kontainer KAI Logistik hingga September 2024 yang mencapai sekitar 1,7 juta ton, meningkat sebesar 14% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yaitu 1,5 juta ton.

"Kenaikan ini mengindikasikan bahwa pelaku usaha semakin tertarik untuk beralih ke transportasi yang lebih berkelanjutan, terutama pada rute-rute strategis seperti Trans-Jawa," ungkap Fredi.

Di samping itu, KAI Logistik mencermati perkembangan kebijakan pajak karbon yang saat ini sedang dalam penggodokan dan dijadwalkan akan diberlakukan pada 2025 mendatang.

Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak pelaku usaha untuk berinvestasi dalam solusi logistik yang berkelanjutan.

“Dengan tagline KAI Logistik, ispossible! atau memiliki arti sebagai semua mungkin bersama KAI Logistik. Kami mengundang pelaku usaha di berbagai sektor untuk bersama memprioritaskan pengurangan emisi karbon dan berkontribusi dalam mewujudkan solusi logistik yang efisien dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” tutup Fredi.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler