KAI Logistik Perkuat Layanan Logistik Rantai Pendingin

Kamis, 11 Juli 2024 – 21:08 WIB
Kurir KAI Logistik (Ilustrasi). Foto dok KAI Logistik

jpnn.com, JAKARTA - KAI Logistik, anak usaha KAI terus menegaskan posisinya di industri logistik Tanah Air, salah satunya melalui penguatan logistik rantai pendingin di Indonesia.

Plt Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah mengungkapkan perusahaan menghidupkan tagline ispossible, yaitu semuanya memungkinkan dengan KAI Logistik.

BACA JUGA: Perkuat Segmen Bisnis, KAI Logistik Targetkan Kelola 28 Juta Ton Batu Bara

"Kami berupaya untuk menghadirkan layanan khusus untuk menunjang kebutuhan khususnya komoditi perishable seperti ikan, daging, produk olahan maupun buah dan sayur mayur yang memerlukan suhu dingin," ujar Fredi.

Layanan logistik pendingin dilayani KAI Logistik baik untuk layanan transportasi melalui angkutan kontainer menggunakan kontainer berpendingin (reefer container), maupun melalui segmen angkutan retail.

BACA JUGA: Mahasiswi Indonesia jadi Pemenang Designer of The Year di Ajang AYDA International

Guna mendukung layanan tersebut, KAI Logistik telah membangun infrastruktur penunjang, di antaranya cold chamber berkapasitas lima ton di enam stasiun di beberapa kota besar di antaranya Bandung, Cirebon, Purwokerto, Semarang, Surabaya, dan Malang.

Fasilitas tersebut dapat digunakan sebagai gudang penyimpanan yang bersifat sementara (transit), sebelum dilakukan pengangkutan dengan kereta api untuk produk perikanan, maupun produk yang membutuhkan penanganan dingin.

BACA JUGA: Semester 1 2024, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik Signifikan

Selain itu, KAI Logistik juga melengkapi layanan plug in yang merupakan layanan penunjang untuk kontainer berpendingin yang membutuhkan pasokan listrik agar suhu di dalam kontainer tetap stabil selama masa transit di container yard.

”Tahun 2024, seiring komitmen pengembangan layanan pada bisnis cold chain, KAI Logistik telah memetakan strategi untuk melakukan penambahan cold chamber yang akan digunakan sebagai gudang penyimpanan bersifat sementara (transit), dengan keunggulan sistem pemantauan suhu secara real time. Selain itu, perusahaan berencana mengadopsi teknologi platform digital untuk manajemen inventaris dan koordinasi logistik” jelas Fredi.

Pada 2024, KAI Logistik melalui angkutan kontainer reefer diprediksi akan mengangkut sekitar 4.042 teus (atau setara lebih dari 72.700 ton).

Sementara pada pemanfaatan cold chamber, diproyeksikan akan meningkat lebih dari 340% menjadi lebih dari 11.300 ton, dan penambahan 30.640 Ton sejalan dengan penambahan kapasitas.

”Untuk memaksimalkan layanan logistik berpendingin, KAI Logistik membuka pintu kolaborasi dimana salah satunya telah dijalankan bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sejak 2022, dan merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menyukseskan Sistem Logistik Ikan Nasional dengan tujuan membangun dan mengembangkan sistem manajemen rantai pasokan produk perikanan hulu-hilir yang terintegrasi, efektif dan efisien, dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi perikanan di Indonesia," seru Fredi.

Sebagai stimulus dan dukungan terhadap UMKM, perseroan juga menghadirkan penawaran tarif khusus berupa potongan diskon 10% bagi UMKM termasuk UMKM binaan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk layanan logistik angkutan retail.(chi/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
KAI Logistik   KAI   PT KAI   logistik  

Terpopuler