Kaitan Antara Aman Abdurrahman, Zainal Ansori, dan Dita

Senin, 14 Mei 2018 – 08:40 WIB
Kondisi kerusakan sepeda motor yang di akibatkan ledakan bom di GPPS Jemaat Sawahan di Jalan , Arjuno, Surabaya Minggu (13/5). Foto: Ahmad Khusaini/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, peledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) terkait dengan kerusuhan di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob.

”Mereka (JAD, Red) maunya main panas. Begitu ada penangkapan, maunya ada pembalasan,” kata jenderal polisi dengan empat bintang di pundak tersebut.

BACA JUGA: Seribu Personel GP Ansor Terjun Jaga Surabaya

Tito mengatakan bahwa Dita Oeprianto merupakan anggota JAD yang berafiliasi dengan Aman Abdurrahman, napi kasus terorisme yang kini mendekam di Nusakambangan. Dita juga serangkai dengan gelombang penangkapan plot serangan Jawa Timur yang digagalkan pada 2016 dan 2017.

Kemudian, Tito bercerita bahwa pada 2016, Aman Abdurrahman menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Zainal Ansori, yang bermukim di Paciran. Itu terjadi pada Desember 2016 di Malang. Ketika itu, Zainal bahkan mengundang semua sel JAD ke Kota Apel tersebut.

BACA JUGA: Otak Peledakan Bom di Surabaya Baru Pulang dari Syria

Dalam kesempatan tersebut, Zainal menyampaikan pesan dari ISIS pusat yang memerintah semua anggotanya untuk melakukan amaliah. Atau melakukan aksi teror di kota tempat mereka berada. Nah, plot di Jawa Timur bisa digagalkan.

Di antaranya, penangkapan sejumlah anggota JAD yang berencana menyerang pos polisi di Kertajaya Indah, Surabaya, dan pengeboman sejumlah objek vital di Surabaya pada 2017. Zainal Ansori ditangkap di Paciran setelah tertangkap basah menyusun plot serangan ke polsek setempat.

BACA JUGA: Detik-detik Satu Keluarga Berangkat dari Rumah Pangku Bom

Penangkapan Zainal Ansori itu sempat memicu penyerangan polantas di Tuban yang berakhir dengan tewasnya empat anggota sel JAD Jawa Tengah pada April 2017 di hutan di perbatasan Tuban–Jawa Tengah.

BACA JUGA: Otak Peledakan Bom di Surabaya Baru Pulang dari Syria

Setelah sempat terjadi kekosongan beberapa saat, Dita lah yang kemudian ditunjuk para anggota sel Surabaya untuk memimpin. Rupanya, fatwa penyerangan Zainal dua tahun lalu masih dianggap sebuah titah yang harus dilaksanakan.

Diduga dipicu kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Dita menjadikan diri dan keluarganya sebagai pengantin bom bunuh diri. Termasuk anak-anaknya yang masih kecil. (gal/c6/ano)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Umat Katolik Diimbau Tidak Terprovokasi  


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler