Kak Seto: 13 Persen Anak Depresi karena Tekanan Ortu Selama Belajar di Rumah

Jumat, 10 September 2021 – 06:42 WIB
Seto Mulyadi alias Kak Seto. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Psikolog Seto Mulyadi mengingatkan pentingnya menjaga psikologis anak saat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di masa pandemi COVID-19.

"Semua pihak harus melindungi psikologis anak, baik saat mengikuti PTM terbatas ataupun pembelajaran jarak jauh (PJJ)," kata Kak Seto dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN secara virtual di Kendari, Kamis (9/9).

BACA JUGA: Evaluasi PTM Terbatas 10 Hari, Jam Belajar Kurang dan Prokes Belum Maksimal

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia itu juga menyampaikan perlu edukasi bagi orang tua (ortu) agar pembelajaran ditekankan pada yang bermakna bagi anak.

"Jangan menekankan pada penuntasan kurikulum, karena ini adalah kurikulum darurat selama PJJ,” kata psikolog anak itu.

BACA JUGA: Dugaan Kekerasan Seksual di SMA SPI, Kak Seto Sampaikan Pernyataan Penting

Kak Seto menegaskan, belajar merupakan hak setiap anak, bukan kewajiban mereka.

Peran ortu sangat penting untuk terus mendorong semangat belajar anak, bukan menambah tekanan untuk mereka.

BACA JUGA: Kak Seto Beri Saran Soal Hak Asuh Anak Gisel

Menurutnya, belajar efektif itu dalam suasana menyenangkan.

Jika anak stres, hasilnya akan kontraproduktif.

"Sebanyak 13 persen anak Indonesia mengalami depresi karena tekanan orang tua selama harus belajar di rumah,” papar Kak Seto.

Kak Seto juga mengatakan, semua anak pada dasarnya suka belajar dan cerdas.

Karena itu, ortu harus kreatif dalam membimbing belajar anak di rumah.

Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud Sri Wahyuningsih mengatakan, secara nasional sekitar 39 persen dari 270 ribu satuan pendidikan telah melaksanakan PTM terbatas untuk seluruh jenjang.

Untuk mengoptimalkan kualitas pendidikan dan menekan risiko kesehatan, pemerintah mendorong satuan pendidikan di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3 untuk membuka PTM terbatas.

"Satuan pendidikan didorong membentuk Satgas COVID-19 untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di tiap sekolah. Sehat dan selamat adalah prioritas utama," kata Sri Wahyuningsih.

Pemerintah melakukan sosialisasi aturan teknis PTM terbatas secara masif bersama pemerintah daerah dalam hal ini dinas pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota. (mar1/jpnn/antara)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Kak Seto Soal Kunjungannya ke Rumah Habib Rizieq


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler