jpnn.com, KOTA BATU - Kasus dugaan kekerasan seksual hingga eksploitasi ekonomi terhadap siswa di SMA SPI Kota Batu, Jawa Timur mendapat perhatian dari tokoh pemerhati anak Seto Mulyadi.
Kak Seto -panggilan Seto Mulyadi- meminta semua pihak untuk menghargai asas praduga tak bersalah.
BACA JUGA: Pihak SMA SPI Angkat Bicara soal Tuduhan Kekerasan Seksual, Eksploitasi, Cabul, Simak
"Marilah kita menghargai dulu praduga tidak bersalah dan percayakan masalah ini kepada kepolisian," kata dia dalam rilis SMA SPI, Kamis (10/6).
Seto juga meminta semua pihak tidak melakukan upaya-upaya seperti datang ke sekolah untuk memberikan tekanan.
BACA JUGA: Soal Pajak Pendidikan, Prof Zainuddin Sampaikan Pernyataan Keras, Simak
"Itu tak boleh dan tidak dibenarkan karena melanggar hak anak yang ingin belajar dengan tenang,” ujarnya.
Menurut Seto, Indonesia masih membutuhkan banyak sekolah seperti SMA SPI. Sebab, lembaga pendidikan itu membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan.
BACA JUGA: Kapolri Gerak Cepat, Bang Reza Minta Intel Memperluas Endusan
"Juga membantu anak-anak dari keluarga tidak mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak untuk masa depan mereka,” kata Kak Seto.
Dia menambahkan, SMA SPI selama ini banyak melahirkan anak-anak berprestasi.
Oleh karena itu, katanya, jangan sampai ada tekanan-tekanan kepada siswa-siswi di sekolah tersebut.
"Dengan adanya tekanan-tekanan itu, maka anak-anak akan terganggu yang sama saja menjadi tindak kekerasan kepada anak," pungkas Kak Seto. (mcr12/jpnn)
Redaktur & Reporter : Arry Saputra