jpnn.com - MADINA - Razman Arif Nasution, mantan pengacara Komjen Budi Gunawan, telah dieksekusi oleh tim intel Kejagung bersama tim intel Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Rabu (18/3) sekira pukul 15.30 WIB.
Keluarga Razman mengaku tidak merasa sedih atas kejadian ini. Bahkan mereka yakin Razman akan mampu melewati berbagai persoalan yang dihadapinya.
BACA JUGA: Rachmawati: Rezim Sekarang Apa Bedanya dengan Megawati?
“Kami sudah tahu itu, dan keluarga juga sudah ada yang berangkat membesuk dia ke Jakarta,” ucap H Wirdansyah Nasution, abang kandung Razman Arif yang tinggal di Kelurahan Singkuang, Kecamatan Muara Batang Gadis, Mandailing Natal (Madina), saat dihubungi telat ponselnya, seperti diberitakan Sumut Pos (Grup JPNN).
“Tidak, kami tidak merasa shock atas eksekusi itu. Karena kalau mau jadi orang hebat, memang harus seperti itu, banyak tantangan. Dan kami yakin, adik saya itu akan bisa melewatinya,” tambah pria yang untuk menuju kediamannya harus menempuh perjalanan darat 5 hingga 6 jam dari pusat kota Kabupaten Madina itu.
BACA JUGA: Menteri Ingatkan Wisata Desa Harus Berbasis Lingkungan
Sejauh ini, Wirdansyah menduga ada permainan di belakang layar atas kejadian yang menimpa adiknya itu. Pemain di belakang layar yang dimaksud pria yang akrab disapa dengan Pak Haji itu, adalah orang-orang yang merasa terganggu dengan sepak terjang Razman.
“Ada juga perkiraan kami, eksekusi itu karena ada pihak yang benci sama si Razman. Apalagi kita tahu dia membela Komjen Budi Gunawan yang merupakan calon tunggal Kapolri, beberapa waktu lalu. Namun, memang dulu ada kasus dia sama si Kholis (korban penganiayaan, red),".
BACA JUGA: YLKI Usul Iuran Bulanan BPJS Dinaikkan, Ini Alasannya
Ia mengatakan, kasus yang menjerat adiknya itu sudah lama terjadi, dipicu masalah utang dengan Kholis ketika mau jadi PNS dulu. (wan/yza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Permainan Anggaran di Daerah Lebih Kasar
Redaktur : Tim Redaksi