Kakek 63 Tahun Meninggal Dunia Usai Disuntik Vaksin China

Kamis, 04 Maret 2021 – 12:03 WIB
Petugas menyiapkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, HONG KONG - Seorang warga Hong Kong berusia 63 tahun meninggal dunia setelah menerima vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac Biotech.

Namun, media China melaporkan bahwa kematian pria lansia tersebut tidak terkait langsung dengan vaksinasi.

BACA JUGA: India Klaim Punya Stok Vaksin Banyak Banget, Cukup untuk Seluruh Rakyat dan Negara Sahabat

Hung Fan Ngai Ivan selaku penanggung jawab klinis vaksinasi massal di wilayah korban mengeklaim bahwa kematian tidak terkait langsung dengan suntikan vaksin.

"Menurut hasil autopsi pasien menderita penyakit kronis, obesitas, tekanan darah tinggi, dan dicurigai menderita penyakit jantung koroner," ujar dia dalam konferensi pers di Hong Kong, Rabu (3/3) malam, .

BACA JUGA: Perusahaan Amerika Bikin Kecewa, Chile Borong Vaksin Made in China

Menurut Hung, kemungkinan besar korban meninggal karena penyakit jantung, paru-paru, dan kegagalan pada sistem pernapasan.

Oleh karena itu, vaksinasi di kota tersebut akan berlanjut karena tidak ada bukti yang menunjukkan kasus individu terkait dengan vaksinasi.

BACA JUGA: Gegara 1 Mesin Tak Berfungsi, Rusak 1.000 Dosis Vaksin Virus Corona

Para pakar medis menyarankan warga Hong Kong yang memiliki penyakit kronis untuk memeriksakan diri sebelum menerima vaksin.

Sementara itu, CEO Sinovac Biotech Yin Weidong percaya diri bahwa vaksin buatan perusahaannya aman digunakan.

"Kami meyakini keamanan keseluruhan vaksin Sinovac karena terbukti aman sebagaimana hasil observasi vaksinasi massal," ujarnya dikutip Global Times.

Departemen Kesehatan Hong Kong mengungkapkan bahwa pada Selasa (2/3) malam korban mengalami sesak napas, dua hari setelah menerima suntikan vaksin.

Pada malam itu pula korban dilarikan ke rumah sakit namun beberapa saat kemudian meninggal dunia.

Pria lansia itu mengalami penyakit bronkitis kronis dan tidak ada efek samping dari vaksinasi sebagaimana hasil observasi pihak rumah sakit, demikian kanal berita hk01.com.

Pemerintah Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong (HKSAR) mendatangkan 2,5 juta dosis vaksin buatan Sinovac setelah mendapatkan persetujuan dari dewan penasihat pemerintahan setempat.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam meluncurkan program vaksinasi massal pada 26 Februari 2021.

Lam mengatakan, vaksin ini lebih aman dan efektif, memberikan manfaat lebih besar sehingga program vaksinasi akan terus berlanjut.

Namun politikus perempuan itu mengingatkan warganya yang memiliki penyakit serius dan alergi terhadap vaksin tidak usah disuntik vaksin COVID-19. (ant/dil/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler