Kakek Karmidan Viral di FB, Dagangan jadi Laris Manis

Selasa, 21 Februari 2017 – 00:54 WIB
KERJA KERAS: Karmidan (68) penjual keripik singkong yang setiap harinya berjualan di depan SDN 6 Langkai Jalan RTA Milono Palangka Raya, Kamis (16/2). Foto: SONY/KALTENG POS/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Karmidan (68), sosoknya dalam beberapa hari belakangan ini menjadi perbincangan di media sosial (Medsos) Facebook.

Itu setelah fotonya sedang berjualan keripik singkong diuplod ke medos dan jadi viral, siapa sebenarnya sosok Karmidan?

BACA JUGA: Alhamdulillah, Omzet Minimal Rp 75 Juta per Bulan

SONY IMAN PERMANA, Palangka Raya

MEMASUKI usia senja hendaknya tinggal menikmati hidupnya dengan bersantai di rumah, berkebun maupun bermain dengan cucu.

BACA JUGA: Bisnis Bareng Pacar, Omzet Minimal Rp 50 Juta per Bulan

Apalagi memasuki usia senja, kualitas hidup sangatlah menurun dan mudah sakit.

Namun bagi Karmidan (68), penjual keripik singkong yang setiap harinya berjualan di depan Kompleks SDN 6 Langkai Jalan RTA Milono Palangka Raya, Kalimantan Tengah, hingga masa tuannya dia tetap berusaha dan mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

BACA JUGA: Lihat! Di Kabin Pesawat, 80 Elang jadi Penumpang

Warga yang tinggal di Kompleks SDN 6 Langkai Jalan RTA Milono Palangka Raya ini baru sekitar dua hingga tiga bulan menjajakan dagangannya di pinggir jalan.

Dengan menggunakan gerobak yang dimodifikasi dengan sepeda motor ini, dia menjual dagangannya di depan sekolah. Selain dekat rumah, juga tidak ingin jauh dari istrinya yang seorang diri.

Menjadi pedagang keripik singkong ini menjadi profesinya yang sudah kesekian kalinya, karena memang selama ini sudah bergonta ganti jenis dagangan demi mencukupi kebutuhan hidupnya.

Mulai menjadi penjual buah, balon, permen hingga makanan lainnya pernah digeluti. Tetapi menjual keripik singkong ini berkat ide sang istri bernama Sumiatun.

Keripik singkong dagangannya punya varian rasa, seperti balado, rasa ayam bakar hingga barbeque.

Dengan bermodalkan uang Rp200 ribu sang kakek mampu menghasilkan untung dua hingga tiga lipat. Sedangkan untuk bahan bakunya dibelinya di pasar.

“Hampir setiap malam menyediakan lima hingga enam kilo keripik singkong yang dijual. Keripik ini sendiri dijual satu ons Rp5 ribu,”katanya sembari menunjukkan timbangannya.

Perantau dari Jawa Tengah ini mengaku bahwa usaha yang dilakukan ini memang hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup bersama dengan istrinya. Karena empat anaknya sudah menikah dan tinggal dengan keluarganya masing-masing.

Hampir setiap malam dia harus berjualan, dimulai dari pukul 18.00 WIB dan tidak jarang hingga larut malam menunggu hingga dagangannya habis.

Namun apabila hujan turun, dia harus merelakan kehilangan pendapatan sehingga dagangan yang sudah siap harus dijual esok hari.

“Saya bukan orang yang mudah putus asa. Sehingga selama masih bisa mencari rezeki sendiri, kenapa tidak. Saya juga masih mampu berjualan, walaupun harus menggunakan jaket untuk menahan dinginnya malam hari,” ungkap kakek yang memiliki sembilan cucu.

Ia saat ini juga merasa kaget dan senang, karena beberapa hari terakhir ini banyak sekali pembeli yang datang dan tidak jarang memintanya berfoto.

Awalnya sempat bingung, dagangan yang biasanya baru habis saat larut malam, kali ini rata-rata jam 19.00 sudah ludes.

Nah, salah satu cucunya memberitahukan kalau sang kakek muncul di media sosial dan ramai menjadi perbincangan oleh warga. Hal itu menjadi berkah, yakni dagangannya cepat habis. Bahkan tak jarang si pembeli memberikan uang lebih, dari uang kembalian yang tak diambil.

“Saya sempat bingung kenapa akhir-akhir ini banyak yang minta foto. Saya hanya tertawa dan merasa senang saja,” ujar kakek yang hobi main musik karawitan, musik tradisional khas Jawa itu. (*)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dulu Jualan Pulsa, Kini Berencana Umrahkan 1.000 Marbot


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler