jpnn.com, KEDIRI - Keheningan awal Ramadan di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Kamis (17/5) pecah. Warga di sekitar area permakam desa setempat geger lantaran menemukan mayat yang terkubur di atas pusara lama.
Yang bikin heboh, ada jasad perempuan yang tidak terkuburkan secara sempurna. Di ujung gundukan tanah kuburan itu ada kaki kanan jasad menyembul keluar.
BACA JUGA: Ada Mayat Wanita Mengambang, Satu Tangannya Hilang
Pangkal mata kaki hingga telapaknya tak terkubur. Kakinya tanpa alas sandal maupun sepatu.
Mayat itu diduga sebagai korban pembunuhan. “Ada saksi yang melihat satu kaki keluar dari makam. Dia langsung lari karena ketakutan,” kata Kasi Humas Polsek Plemahan Bripka Masyuri kepada Jawa Pos Radar Kediri.
BACA JUGA: Ngeri, Sepatu Berisi Potongan Kaki Gegerkan Kanada
Saksi pertama yang mengetahui keberadaan mayat perempuan itu adalah Diono (58), pencari kayu asal Tegowangi. Peristiwanya terjadi sekitar pukul 09.00.
Pagi itu, Diono hendak mengambil potongan bambu di makam desa. Awalnya, dia mengumpulkan bambu-bambu tersebut. Letaknya berserakan di seputar area pekuburan.
BACA JUGA: Kronologis Pembunuhan Bos Sawit dan Saksi Mata, Super Sadis!
Sampai akhirnya, Diono melihat ada keanehan di sebuah makam tanpa kijing. Makam tersebut hanya berupa gundukan tanah dengan dua batu nisan di kedua ujungnya.
Terkesan seperti baru diuruk. Yang menarik perhatian Diono adalah kaki yang menyembul di dekat salah satu nisan.
Telapak kaki mayat perempuan tersebut nyaris tidak terlihat. Pasalnya, selain tertutupi oleh gundukan tanah, di atasnya juga terdapat tanaman bunga puring yang rimbun.
Semula Diono seolah tak percaya. Namun, begitu mengamatinya, Diono yakin bahwa yang dilihatnya memang telapak kaki manusia.
Dia juga melihat di kaki mayat tersebut ada celana yang masih dikenakan. Sontak Diono kaget dan ketakutan dan spontan lari menjauhi area permakaman.
Dia mengabarkan kejadian yang baru saja dilihatnya kepada sejumlah warga desa yang dia temui. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke perangkat desa setempat.
Sebagian warga yang penasaran pun sempat pergi ke makam. Mereka ingin melihat dan memastikan sendiri cerita Diono.
Sementara perangkat desa yang telah mengecek kebenaran cerita Diono langsung melapor ke Polsek Plemahan. Masyuri mengungkapkan, begitu menerima laporan ini pihaknya langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).
Petugas polsek lantas berkoordinasi dengan Polres Kediri. Sebentar kemudian petugas satreskrim dan tim identifikasi polres juga datang ke lokasi penemuan mayat.
Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah itu, makam berupa gundukan tanah tersebut dibongkar.
“Setelah dilakukan pembongkaran makam, barulah diketahui jenis kelamin mayat itu perempuan,” ujar Masyuri.
Menurutnya, kondisi mayat tertelungkup. Jasadnya masih mengenakan pakaian berupa celana jins panjang, blus putih bermotif garis-garis kecil abu-abu. Ada arloji yang masih menempel di pergelangan tangan kiri mayat itu.
Identitas mayat itu belum diketahui. Warga sekitar juga tidak mengenalinya karena wajahnya sudah sulit dikenali. Ada bercak darah dan lumpur atau tanah yang melekat.
Sedangkan ciri-cirinya adalah berambut panjang sebahu yang dicat kemerahan. Usianya sekitar 30-40 tahun dengan tinggi 150 sentimeter. Tubuhnya tampak agak sintal berkulit putih.
Masyuri mengatakan, Polsek Plemahan menyerahkan penanganan kasus ini ke Polres Kediri. Guna penyelidikan lebih lanjut, mayat itu dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk divisum.
Kasubbag Humas Polres Kediri AKP Setiyobudi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus itu. Namun, dia berharap warga yang kehilangan anggota keluarganya dengan ciri mirip mayat perempuan itu agar menghubungi kepolisian.
“Atau bila ada yang kehilangan anggota keluarganya agar segera menghubungi petugas kami di polsek maupun polres,” tuturnya.(rk/*/die/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Seperti Tidur di Parit Bikin Geger Warga
Redaktur : Tim Redaksi