Kaki Saya Masih Kesulitan saat Salat

Jumat, 08 Maret 2013 – 22:49 WIB
Menpora Roy Suryo (tengah) bersama pemain Tim Nasional Indonesia, Diego Michiels dan pelatih Luis Manuel Blanco di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Latihan perdana Timnas baru dihadiri 6 orang pemain. Pemain yang sudah hadir adalah Anggi, Husni J Rahaningmas, Oktovianus Maniani, Mario Aibekop, Raphael Maitimo dan Diego Michels.Terlihat para pemain melakukan latihan ringan, seperti umpan dan membawa bola. Sesekali tawa kecil menghiasi latihan Timnas sore ini. FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS/JPNN
SETELAH tersangkut kasus pemukulan terhadap Mef Paripurna di salah satu cafe Kawasan Senayan Jakarta, banyak yang memperkirakan karis Diego Michiels di sepakbola tanah akan berakhir. Selain karena banyak pecinta sepakbola Indonesia yang mengecam, Pria kelahiran  Deventer, Belanda, 8 Agustus 1990 itu pun sempat frustasi dengan kondisi kompetisi Indonesia.

Diego Michiels pertama kali ditahan oleh Polsek Tanahabang pada 10 November 2012 atau hanya beberapa hari sebelum Timnas Indonesia berangkat ke AFF Cup di Malaysia. Tapi siapa sangka, Diego justru mendapat anugerah di dalam penjara. Kekasih Nikita Willy itu masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Diego Muhammad.

Kamis (7/3), adalah salah satu momen berharga untuk Diego. Meski diputus bersalah dengan hukuman penjara 3 bulan 20 hari, namun Diego tetap berhak menghirup udara bebas karena sudah menjalani masa tahanan selama 3 bulan 20 hari.

Lalu seperti apa antusiasme Diego Michiels untuk kembali membela Timnas Indonesia. Berikut petikan wawancara Diego Michiels dengan Mahbub Amiruddin dari JPNN setelah divonis di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Bagaimana perasaan Diego setelah divonis ringan pengadilan?


Saya selalu happy, enjoy. Saya dinyatakan bersalah walaupun sebenarnya saya tidak bersalah, tapi tidak apa-apalah.

Rencana setelah bebas?


Saya akan melakukan yang terbaik untuk timnas Indonesia. Saya akan bergabung dengan Timnas Indonesia lagi. Saya tidak akan menggelar syukuran. Rasa syukur saya wujudkan dengan bekerja keras. Selama di penjara saya tetap menjaga kondisi fisik, saya juga tetap bermain futsal tiap malam. Saya yakin bisa main untuk Timnas. Saya berlatih keras untuk itu, sekarang rutin training, makan, tidur, dan training lagi.

Sekarang persaingan di Timnas ketat, pelatihnya juga baru. Masih optimis lolos seleksi timnas?


Tentu saja saya optimis bisa bergabung membela Indonesia. Saya akan berjuang, nanti biarkan pelatih yang mentukan, saya terpilih atau tidak.

Diego memeluk Islam saat berada di penjara. Apa yang mendorong memeluk Islam? Apakah karena Nikita Willy?


Saya sudah lama mengenal Islam, dan menjadi semakin tertarik masuk Islam setelah berada di Indonesia. Masuk Islam itu karena saya melakukannya sendiri, keinginan itu datang dari hati sendiri. Saya tidak mau disuruh-suruh, kalau ada yang nyuruh nanti jadinya terpaksa. Jadi dari diri sendiri aja.

Belajar Islam dimana?


Saya belajar Islam dari buku-buku yang saya baca. Waktu ditahan di  Salemba (Rumah Tahanan Salemba Jakarta Pusat) saya ketemu dengan seorang teman yang asalnya dari Pakistan. Saya banyak belajar Islam dari dia.

Ada kesulitan?


Ya, kaki saya agak sulit dalam mengerjakan salat. Ada juga beberapa kalimat dalam bahasa Arab yang juga sulit untuk saya ucapkan. Saat ini saya jalanin saja dulu. Shalat yang rajin.

Bagaimana dengan orang tua, apa merestui Diego masuk Islam?


Saya sudah berbicara pada orang tua sekitar sebulan lalu dan mereka mengizinkan. Waktu masih di Belanda saya memang sering bermain bersama teman saya yang Islam, lalu saya mulai mempelajari buku dan akhirnya saya sekarang memutuskan masuk Islam. Saya senang sekarang.

Hubungan dengan Nikita Willy bagaimana?


Nikita pasti senang saya bisa masuk Islam. Dia baru saja menunaikan umroh dan saya masuk timnas.

Kapan nikahnya?


He he he, belum-belum. Cari duit dulu. (abu/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Punya Angan-angan Gantikan Djohar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler