jpnn.com, NAIROBI - Ratusan pedagang di ibu kota Kenya, Nairobi turun ke jalan pada Selasa (28/2) untuk memprotes kehadiran pedagang China yang mereka sebut mengambil alih bisnis mereka.
Demonstrasi itu menyebabkan bentrokan antara pendemo dengan polisi, yang berusaha membubarkan mereka.
BACA JUGA: Teori CIA: China Bakal Mengirim Peralatan Mematikan ke Rusia
Para pedagang yang datang dari berbagai pasar di Nairobi, termasuk Dubois Street, Gikomba dan Nyamakima, berjalan menuju kantor Wakil Presiden Rigathi Gachagua sambil meniup peluit dan terompet serta menyerukan slogan.
“Apa yang kami inginkan adalah kewarasan dalam bisnis. China telah membanjiri pasar, menjual produk lebih murah, di antaranya bahkan di bawah standar,” kata seorang pedagang Purity Njeri kepada Anadolu.
BACA JUGA: 7 WNI Ditahan di Penjara China, Ini yang Dilakukan KBRI Beijing
Njeri menambahkan bahwa saat ini mereka tidak memiliki bisnis untuk dikerjakan.
Beberapa tahun belakangan, Pemerintah Kenya bekerja erat dengan China untuk meningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara.
BACA JUGA: China Mitra Penting ASEAN di Era Keketuaan Indonesia
Namun, arus pedagang China ke pasar Kenya menjadi perdebatan, dengan pedagang lokal merasa ditinggalkan dan terpinggirkan.
Para pedagang itu mengatakan akan terus melakukan aksi protes hingga kekhawatiran mereka tersampaikan dan bisnis mereka kembali dilindungi.
Samuel Murethi, pedagang lainnya, mengeluh bahwa sebagian besar mereka adalah pedagang skala kecil yang tidak dapat bersaing dengan perusahaan China.
“Kami adalah pedagang kecil dengan toko kecil…mereka memiliki toko besar di mana mereka telah menginvestasikan uang. Kompetisi semacam ini tidak adil,” kata Murethi.
Menurut Murethi, itu seperti membandingkan tikus dengan gajah.
Para pedagang menyatakan pedagang China telah menyusup ke pasar Kenya, menyebabkan pedagang lokal kehilangan bisnis.
Mereka menuduh pedagang China menjual barang dengan harga lebih rendah, di bawah harga pedagang lokal, sehingga mempersulit mereka untuk bersaing.
Aksi protes para pedagang Kenya itu menyebabkan kemacetan di jalan raya Harambee yang sibuk, di luar gedung wakil presiden.
Para pedagang menuntut bertemu dengan wakil presiden untuk menyampaikan keluhan mereka dan mencari perlindungan bagi bisnis mereka.
Pemerintah Kenya akhirnya berjanji akan mengatasi kekhawatiran para pedagang dan pada Rabu, wakil presiden akan bertemu dengan perwakilan para pedagang. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif