Kalah di Kandang Cilegon United, PSPS Merasa Dikerjai Wasit

Senin, 25 September 2017 – 03:59 WIB
Suporter PSPS Pekanbaru. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, PEKANBARU - PSPS Pekanbaru gagal membawa pulang poin.

Pasalnya dilaga tandang yang dihelat di Stadion Krakatau Steel, Cilegon, Banten, Minggu (24/9), PSPS kalah dari tuan rumah Cilegon United dengan skor tipis 0-1.

BACA JUGA: Berat, PSMS Harus Hadapi Persita Tanpa Mesin Golnya

Namun kekalahan ini juga terjadi akibat dikerjai wasit karena beberapa kali serangan yang dilakukan selalu dianggap offside.

Sebenarnya sore kemarin cukup berimbang. Bahkan PSPS mampu beberapa kali menembus barisan pertahanan Cilegon United yang dikawal M Akbar Rizal, M Syukron, Abdul Latif dan Arwin tersebut.

BACA JUGA: Jamu Persita di Kandang, PSMS Usung Misi Berat Ini

Bahkan para pemain belakang tuan rumah harus melakukan pelanggaran akibat tusukan yang dilakukan pemain depan PSPS.

Sayangnya tendangan bebas yang dilakukan Victor Pae dimenit ke-7 masih berhasil diamankan penjaga gawang Cilegon United, Rafit Ikhwanudin. Empat menit giliran Dzumafo Epandi Herman, namun peluang emas yang didapatnya masih mampu dihadang tim lawan.

BACA JUGA: Persebaya Berpeluang Jalani Laga Malam Hari

Berikutnya tusukan yang dilakukan Firman Septian dan umpan yang diberikannya didepan gawang Cilegon United juga gagal dimanfaatkan Dzumafo.

Meskipun begitu, Victor Pae sukses mencetak gol dimenit ke-14, sayangnya gol tersebut dianulir wasit karena Pae dianggap dalam posisi offside saat menerima bola.

Dimenit ke-35 lagi-lagi serangan yang dibangun pemain depan PSPS kembali berbuah gol, namun lagi-lagi dianggap offside.

Fiwi Dwipan yang berhasil merangaek ke depan gawang Rafit Ikhwanudin diakhir babak pertama juga gagal mencetak gol karena tendangannya berhasil ditepis kiper lawan dan hanya berbuah tendangan sudut. Hingga turun minum, skor masih tertahan 0-0.

Diawal babak kedua, laga berlangsung keras. Bahkan Wazir Kahfi mendapat kartu kuning dimenit ke-47. Enam menit berselang, ia ditarik keluar dan digantikan Defri Riski.

Namun sayangnya setelah dua menit bermain, Defri Rizki justru tergeletak dilapangan. Setelah mendapat perawatan, iapun kembali diganti Riki Dwi Saputro.

Sebaliknya Cilegon United justru berhasil mengungguli PSPS dimenit ke-61. Gol mantan pemain PSPS, Ahmad Ikhwan berhasil menjebol gawang Gianluca.

Namun tertinggal 0-1 tidak membuat tekanan yang dilakukan skuad asuhan Philep Hansen Maramis menurun. Justru serangan kembali gencar. Namun lagi-lagi pemain PSPS dianggap offside setelah berhasil meraih gol.

Di menit-menit terakhir, tim tuan rumah terlihat sengaja membuang waktu. Pemain belakang Cilegon terlihat tumbang sembari meringis meskipun tidak sedang berada didekat bola. Hal ini ditambah lagi dengan langkah tim medis terlihat biasa saja tanpa berlari kedalam lapangan.

Sehingga kesan membuang-buang waktu sangat terlihat. Bahkan pluit panjang langsung ditiup wasit sehingga laga berakhir dengan keunggulan 1-0 untuk tim tuan rumah.

Usai laga pelatih PSPS Philep Hansen Maramis terlihat berupaya memprotes ulah wasit. Apalagi wasit dinilai sangat berat sebelah dalam laga tersebut. Kepada Riau Pos, Philep menganggap wasit melakukan keberpihakan dengan menganulir kemenangan PSPS.

"Ini kemenangan yang dirampas. Kita sudah unggul dua gol di babak pertama namun dianulir wasit. Kemudian gol ketiga dibabak kedua juga dianggap offside. Sedangkan dua kali handsball yang dilakukan pemain Cilegon didalam kotak 16 justru tidak berbuah penalti. Bahkan Defri Riski yang dilanggar hingga cidera, namun yang bersangkutan tidak disanksi," keluh Philep.(luk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Djanur: Banyak yang harus Dibenahi di PSMS Medan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler