Kalah di Putaran Pertama, Sarkozy Janji Bangkit di Pemilu Ulang

Senin, 23 April 2012 – 09:29 WIB

PARIS - Presiden Perancis Nicloas Sarkozy, secara mengejutkan kalah dalam pemilihan umum yang digelar Minggu (22/4) kemarin. Sarkozy memang masih punya kesempatan untuk memenangi putaran kedua melawan kandidat dari Partai Sosialis Francois, Hollande.

Namun demikian Sarkozy adalah calon incumbent pertama dalam sejarah era modern Perancis yang kalah dalam pemilu putaran pertama. Berdasarkan hasil penghitungan cepat atau quick count, Hollande meraih antara 28-29 persen suara, disusul oleh Sarkozy dengan 25.5-27 persen.

Yang mengejutkan, kandidat sayap kanan fanatis Marine Le Pen yang anti-imigran dan anti-Uni Eropa meraih suara cukup signifikan, yaitu 18-20 persen sekaligus menempati posisi ketiga. Posisi ini adalah pencapaian terbaik Partai Front Nasional sepanjang sejarah.
 
Seperti dilaporkan AFP Senin (23/4), tingkat pemilih yang abstain dalam pemilu tahun ini  mencapai 20 persen atau 4 persen lebih banyak dari pemilu 2007. Kini, Sarkozy dan Hollande sedang bersiap menarik simpati publik menjelang pemilu ulang tanggal 6 Mei mendatang.

Meski demikian Sarkozy tampaknya harus bersiap gigit jari karena survey terbaru mengindikasikan Hollande akan mengalahkannya dengan selisih suara 54:46 persen.

Hollande dalam pidato di depan pendukung setianya mengatakan, rakyat Perancis sudah muak dengan Sarkozy. “Pemilu kemarin adalah bentuk hukuman dan penolakan untuk sang incumbent. Kini saya adalah kandidat terdepan untuk menjadi presiden Perancis,” ucap Hollande sambil disambut pekik kemenangan oleh ribuan pendukungnya di pusat kota Tulle.

Tidak mau kalah, Sarkozy pun mengumpulkan para simpatisan partainya di Paris dan mengaku tetap percaya diri menghadapi pemilu putaran kedua nanti. Dalam pidatonya, pria yang sempat disorot atas kebijakannya tentang larangan memakai burqa di depan umum bagi perempuan muslim itu meminta semua rakyat yang merasa berjiwa patrioti untuk bersatu dan mendukungnya.

Beberapa pengamat politik mengatakan, pemilu putaran kedua nanti akan ditentukan oleh pilihan pendukung loyal Partai Front Nasional. Le Pen menyatakan bahwa dirinya belum memutuskan untuk mendukung Hollande atau Sarkozy pada pemilu ulang nanti.

Kepada politisi perempuan yang juga jurnalis itu mengaku masih ingin menikmati pencapaian penting yang baru diraihnya. Le Pen baru memutuskan sikap politiknya pada  1 Mei nanti.

Meski demikian, tampaknya peluang Sarkozy untuk mendapat limpahan suara dari partainya Le Pen lebih besar karena mereka sama-sama beraliran sayap kanan. Berdasarkan poling lembaga survey Ifop, 48 persen pendukung Le Pen disebutkan akan beralih ke Sarkozy, sedangkan 31 persen lainnya mendukung Hollande.

Hasil serupa juga ditunjukkan survey dari OpinionWay yang menyebutkan hanya 18 persen pendukung Le Pen akan memilih Hollande. Sedangkan 39 persen lainnya akan memilih Sarkozy.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuaca Sebabkan Bhoja Air Celaka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler