SURABAYA - Persebaya Surabaya harus membayar mahal keberaniannya memainkan pemain tak fit. Kemarin (16/3) di Stadion Gelora 10 Nopember, Cucu Hidayat dkk dipaksa mengakui keunggulan 1-2 atas tamunya Persiku Kudus dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama PT.Liga Indonesia (LI).
Kekalahan kemarin sekaligus memupus harapan Persebaya bertahan di puncak klasemen grup 1 pada pertandingan terakhir putaran pertama. Pasalnya dalam waktu yang bersamaan sang pesaing utama, PSIM Jogja menundukkan Persis Solo dengan skor 2-0 di Stadion Mandala Krida. Kini PSIM mengemas skor 24, sedang Persebaya 22.
Dua gol Persiku dalam laga pamungkas Macan Muria, julukan Persiku, itu dihasilkan Agus Santiko pada menit ke-15 dan Alejandro Tobar (44"). Gol hiburan Persebaya dicetak Supaham (57"). Kekalahan Persebaya kemarin adalah kali pertama mereka gagal memetik poin penuh di kandang.
Nah, penampilan Persebaya kemarin tak seperti biasanya. Gaya permainan ngotot yang ditunjukkan Persebaya dalam laga-laga sebelumnya nyaris tak terlihat. Kondisi itu diperburuk lagi dengan flop nya performa dua pemain Persebaya. Yakni bek sayap Jaenal Ichwan dan gelandang Basuki.
Bahkan dua gol Persiku lahir dari sisi kanan pertahanan Persebaya. Gol pertama Persiku lahir setelah Alejandro Tobar mampu melihat celah di sisi kanan dan langsung melepas umpan kepada penyerang gaek Persiku Agus Santiko. Dan dengan satu sundulan keras ke arah kanan gawang, kiper Persebaya Thomas Ryan tak bisa menahan laju bola itu.
Tertinggal satu gol di menit ke-15, Persebaya coba meningkatkan intensitas serangan. Tercatat ada dua peluang emas yang dimiliki Charles Parker. Sayangnya, sepakan penyerang asal Nigeria itu terlalu lemah untuk kiper Persiku Dedi Haryanto.
Rupanya saat Persebaya asik menyerang, Persiku kembali menghasilkan petaka ke gawang lawan. Kali ini giliran Agus yang memberi umpan kepada Tobar. Dengan sebuah tendangan tak terlalu keras namun terarah, pemain bernomor punggung 24 mengelabui Thomas kedua kalinya di akhir babak pertama.
Di babak kedua, Persebaya lebih berani menekan. Pergantian Jaenal Ichwan dengan Imam Yulianto cukup efektif. Sektor kanan yang menjadi lubang di babak pertama, tertutup. Sayangnya dari tujuh peluang Persebaya di babak kedua, hanya satu yang mampu dikonversikan menjadi gol oleh Supaham.
Usai pertandingan, pelatih Persebaya Subangkit tak memungkiri kalau penampilan anak asuhnya buruk. "Anak-anak tak bermain seperti biasanya. Mereka terlihat kurang semangat dan motivasi di lapangan. Kondisi tim memang jelek hari ini (kemarin,red.)," kata Bangkit.
Ketika dikaitkan dengan pembayaran gaji telat dengan buruknya performa tim, mantan pelatih Persela Lamongan itu menolak. "Kekalahan ini murni karena secara teknis tim ini kalah. Bukan disebabkan masalah lain," tutur Bangkit.
Sementara itu, pelatih Persiku Riono Asnan menyambut gembira kemenangan timnya itu. Apalagi yang dikalahkan adalah tim besar, Persebaya. "Kami bisa menang karena kami memainkan counter attack dengan bagus dan lini pertahanan Persebaya kurang siap," ucap Riono kemarin. Kemenangan kemarin memgantar Persiku naik peringkat satu strip ke posisi lima klasemen akhir putaran pertama Divisi Utama. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaga Nyala Api Persaingan
Redaktur : Tim Redaksi