jpnn.com, LA PAZ - Mantan Presiden Bolivia Carlos Mesa megusulkan digelar pemilu ulang sebagai solusi atas kerusuhan yang melanda negeri tersebut sejak pemungutan suara pada 20 Oktober lalu. Mesa adalah pesaing terdekat petahana Evo Morales yang dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilu kemarin.
"Solusi terbaik untuk krisis ini adalah pemilihan baru," ujar Mesa, Minggu (3/11).
BACA JUGA: Kalah Pemilu, Partai Buruh Australia Langsung Suksesi Kepemimpinan
Jalan-jalan di Bolivia awalnya terlihat sepi sepanjang akhir pekan lalu. Blokade jalan dan aparat keamanan terlihat di berbagai sudut, meski minim aksi massa. Suasana sunyi itu dipecahkan oleh Mesa yang kembali muncul dengan retorika berapi-api kemarin.
Politikus 66 tahun yang memerintah Bolivia pada 2003-2005 itu meminta para pendukungnya tetap turun ke jalan untuk aksi damai. Namun, berbeda dengan sebelumnya, kali ini dia tidak menuntut Morales mundur, tetapi hanya pemilu ulang.
BACA JUGA: PDIP Minta yang Kalah Pemilu Meniru Sikap FC Barcelona
Pendukung Morales dan Mesa telah beberapa kali terlibat bentrokan berdarah pascapemilu. Pekan lalu, dua orang tewas dalam kerusuhan, pertama kalinya korban jiwa jatuh dalam krisis politik ini.
Untuk diketahui, Pemilu Bolivia bulan lalu diwarnai kontroversi lantaran proses penghitungan suara sempat dihentikan selama satu hari. Ketika itu, posisi perolehan suara para kandidat masih bersaing cukup ketat dan pemilu sepertinya akan berlangsung dua putaran.
BACA JUGA: Kualat, Aung San Suu Kyi Kalah Pemilu Sela
Namun, setelah penghitungan dilanjutkan, perolehan suara Morales melejit hingga langsung dinyatakan pemenang dalam satu putaran. Kubu oposisi menuding pemerintah melakukan manipulasi suara demi menghindari pemilu berlangsung dua putaran. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil