Kualat, Aung San Suu Kyi Kalah Pemilu Sela

Senin, 05 November 2018 – 11:11 WIB
Aung San Suu Kyi. Foto: AFP

jpnn.com, NAYPIDAW - Posisi Aung San Suu Kyi di pemerintah terancam. Pemilu sela yang diadakan pada Sabtu (3/11) memberikan sinyal buruk bagi National League for Democracy (NLD). Media melansir bahwa pengaruh partai yang diciptakan penerima nobel itu melemah.

Myanmar Times melaporkan, partai tersebut diperkirakan kehilangan beberapa kursi pada pemilu kali ini. Dari 13 kursi yang diperebutkan, hanya satu lokasi yang belum memberikan hasil hitung cepat.

BACA JUGA: Pemain Sriwijaya Dominasi Skuat Timnas Vs Hongkong-Myanmar

Hasilnya, NLD memenangkan 3 kursi parlemen nasional, 3 kursi parlemen daerah, dan 1 kursi sebagai menteri urusan etnis di Mandalay. ''Pemilu kali ini memang susah. Kami harus berjuang,'' ujar Jubir NLD Aung Shin kepada Reuters.

Kursi lainnya direbut partai lain. Misalnya, partai pendukung junta militer USDP yang merebut dua kursi parlemen daerah. Kemudian, partai lokal seperti Chin League for Democracy dan Shan Nationalities League for Democracy.

BACA JUGA: Kanada Cabut Kewarganegaraan Suu Kyi

Kepercayaan rakyat pada partai Aung San Suu Kyi tidak lagi 100 persen. Terutama warga di wilayah rawan kekerasan etnis. Warga Kachin merasa pemerintah gagal meredakan konflik dan tekanan penganut agama di lingkungan mereka.

''Kami sudah memenangkan dia. Tapi, tidak ada yang berubah,'' kata Htu Lun, 40, yang menjadi penghuni kemah pengungsian sejak 2011.

BACA JUGA: Suu Kyi Bela Vonis Penjara untuk Duo Jurnalis Reuters

Sejak Pemilu 2015, pemerintah Myanmar diserahkan kepada tokoh politik sipil di bawah naungan Suu Kyi. Namun, kenyataan yang terlihat adalah junta militer masih mengendalikan negara tersebut di balik layar.

Parahnya, Suu Kyi yang dulu menjadi tokoh perlawanan junta tidak lagi berkomentar atas aksi militer yang menyasar kaum minoritas tersebut. (bil/c14/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... #ArrestMeToo: Media Myanmar Kompak Kecam Pemerintah


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler