jpnn.com - JAKARTA - Kemenangan yang diraih tunggal putra asal Denmark, Jan O Jorgensen atas Jonathan Christie, membuat ribuan penonton di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (3/6) malam sedih.
Sepanjang pertandingan, Jorgensen sangat tidak terpengaruh dengan sorakan bising dari para penonton setiap kali ia mendapat poin. Bahkan, finalis tahun lalu ini sering melakukan aksi selebrasi setiap mendapat poin.
BACA JUGA: Jonatan Christie: Ayo Dukung Ihsan Kalahkan Chong Wei
Jorgensen mengaku, selebrasi itu bukan bermaksud provokasi. Lebih dari itu, dia menganggap hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan mental bertanding.
"Saya provokatif? Maaf atas hal tersebut. Mungkin menurut kalian saya provokatif, tapi ini lebih kepada permainan mental untuk tetap fokus di arena yang sangat bising ini," terang Jorgensen saat menjawab pertanyaan wartawan pada jumpa pers di Istora Senayan, Jumat (3/6).
BACA JUGA: Lorenzo Bayar Utang di Latihan Bebas Kedua
Sepanjang pertandingan melawan Jojo, panggilan Jonatan, Jorgensen mengakui kesulitan. Dia menilai Jojo adalah pemain potensial bagi Indonesia.
"Ini pertandingan tersulit saya di Indonesia Open tahun ini. Saya salut dengan permainan reli yang dilakukannya di set pertama. Dia pemain muda harapan Indonesia di masa mendatang hanya saja ia perlu meningkatkan fisik dan mental bertandingnya," tambah Jorgensen.
BACA JUGA: Jonatan Tertekan karena Psywar Lawan
Di semifinal besok, Jorgensen akan meladeni tunggal putra Tiongkok, Tian Houwei. Sementara satu laga Empat Besar nomor tunggal putra lainnya, akan menghadirkan pertemuan wakil Merah Putih, Ihsan Maulana Mustofa versus Jago Malaysia, Lee Chong Wei. (mg5/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganda Terkuat Dunia Singkirkan Juara Bertahan Indonesia Open
Redaktur : Tim Redaksi