Kalak Telak dari Prancis, Begini Penjelasan Gylfi Sigurdsson

Senin, 04 Juli 2016 – 12:48 WIB
Gylfi Sigurdsson sebut pemain-pemain Islandia tak berdaya di babak pertama. FOTO: Sportal.co.nz

jpnn.com - SAINT-DENIS - Penyesalan selalu datang terlambat. Itu pula yang dirasakan gelandang andalan Islandia, Gylfi Sigurdsson, usai timnya kalah telak 2-5 dari Prancis, Senin (4/7) dini hari WIB. 

Kekalahan itu menghentikan langkah sensasional Islandia di Euro 2016. Islandia tak mampu mengikuti jejak sesama tim debutan di Euro 2016, Wales, yang mampu melaju ke semifinal. 

BACA JUGA: Griezmann Kembali Cetak Gol, Deschamps: Dia Penyerang Unik

Menurut Sigurdsson kekalahan telak tersebut tak lepas dari menurunnya energi para pemain pada babak pertama. Seperti diketahui, pelatih Lars Lagerback dan duetnya, Heimir Hallgrimsson, memainkan starting XI yang sama saat berimbang kontra Portugal dan Hungaria serta menang atas Austria dan Inggris. 

Ternyata, hal itu berpengaruh terhadap energi pemain saat menghadapi Prancis. Sigurdsson menilai para pemain seperti membiarkan penggawa-penggawa Prancis merajalela di pertahanan mereka tanpa ada upaya melakukan pencegahan. 

BACA JUGA: Tampil Gemilang Kontra Islandia, Umtiti Belum Pasti Jadi Starter di Semifinal

Itu tak lepas dari stamina yang telah kedodoran. Akibatnya, Prancis mampu mencetak 4 gol di babak pertama. 

"Ini merupakan performa tak seperti biasa yang terjadi pada kami. Kami seperti kehilangan kekuatan pada babak pertama. Energi kami pun seolah menguap," jelas Sigurdsson seperti dilansir Soccerway

BACA JUGA: Dimitri Payet: Jerman Pantas Takut Hadapi Kami

Imbuhnya, "Saat jeda, kami mencoba mengatur energi dan stamina. Hasilnya, kami mampu mencetak 2 gol di babak kedua. Tapi, semua sudah terlambat. Prancis mampu menambag satu gol". 

Hanya saja, hal tersebut bisa kapan saja dalam sebuah turnamen. Faktor kelelahan tak bisa dielakkan. Sigurdsson pun mengamininya. 

"Dalam empat laga sebelumnya, kami bermain penuh energi dan mengandalkan fisik yang prima. Itu membuat daya serang dan pertahanan kami luar biasa. Penurunan stamina tak bisa dihindarkan," lanjut Sigurdsson. 

Strategi tak mengubah starting XI terpaksa dijalankan karena di setiap laga, Islandia tak mau kehilangan kesempatan. Menurut Sigurdsson, ketika mereka bisa unggul 3-0 di babak pertama saat melawan Austria dan Inggris, pada babak kedua bisa mengganti para pemain pilar. 

Akan tetapi, hal itu tak pernah terjadi. Islandia tak mampu meraih kemenangan besar pada babak pertama sehingga pelatih terus mempertahankan skuat utama di setiap laga. (epr/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Paul Pogba: Prancis akan ke Final


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler