jpnn.com - JAKARTA - Kalangan santri yang tergabung dalam Laskar Santri Nusantara (LSN) merasa dilecehkan dengan kicauan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah di Twitter yang menyebut Joko Widodo sinting karena mendukung penetapan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional. Koordinator Nasional LSN, Moh Utomo bahkan menyebut kicauan Fahri itu sama saja melontarkan tantangan terbuka kepada kalangan santri.
“Karena kami bukan warga negara yang sinting. Tapi kami bagian penting dari negeri ini yang punya peranan nyata membangun negeri," kata Utomo di Jakarta, Selasa (1/7).
BACA JUGA: Tidak Ada Lagi Pengangkatan Honorer K2
Dipaparkannya, kicauan Fahri yang kini duduk di Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu sama saja melukai kalangan santri. "Kami sebagai bagian dari santri sungguh merasa terlecehkan, terhinakan dan dilukai karena pernyataan Fahri Hamzah,” sambung Utomo.
Karenanya ia mendesak Fahri untuk segera meminta maaf dan menarik kicauannya di Twitter yang menyudutkan kalangan santri itu. LSN memberi waktu kepada Fahri selama 1x24 jam untuk meminta maaf.
BACA JUGA: Performa JK Saat Debat, Usik Elektabilitas Pasangan Nomor Urut 2
“Jika tidak mau minta maaf, maka kami akan menggerakkan seluruh jaringan santri di penjuru nusantara untuk terus menerus melakukan aksi massa memprotes keras pernyataan Fahri Hamzah," tandas Utomo.
Selain itu ia juga mengingatkan Prabowo maupun Hatta tidak membiarkan ulah Fahri. “Kalau mendiamkan Fahri dengan ulahnya yang menyudutkan santri, maka sama saja Prabowo-Hatta juga melecehkan santri se-Indonesia,” kata utomo sembari mengajak kalangan santri agar tidak memilih Prabowo-Hatta pada pemilu presidne (pilpres) 9 Juli mendatang.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Hakim Yakini Akil Sudah Sepakat soal Suap Pilkada Jatim
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin Publik Antipati Janji Obral Jabatan Ala Prabowo-Hatta
Redaktur : Tim Redaksi