Kalau ke Papua, Aleks Pastikan Jokowi Bisa Lihat Cendrawasih Liar

Rabu, 02 Agustus 2017 – 22:36 WIB
Burung Cenderawasih. Foto: Ist.

jpnn.com, JAKARTA - Selain Anwar, Presiden Joko Widodo juga berbincang-bincang dengan Aleks Waisomon, peraih penghargaan Kalpataru dari Jayapura, Papua, saat puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup 2017 di kantor Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta, Rabu (2/8).

Kepada Jokowi-sapaan presiden, pria asal Kampung Repang Muaif, Distrik Unurum Guay, itu bercerita mengenai kesehatiannya mengamati dan menjaga hutan sebagai habibat burung langka asal Papua, Cendrawasih.

BACA JUGA: Perindo Beri Sinyal Dukung Jokowi di Pilpres, Istana: Itu Bukti Kepuasan

"Apa pekerjaan konkret merawat (hutan dan burung)?" tanya Jokowi kepada Aleks.

Kepada presiden, Aleks pun menyampaikan bahwa dia mengamati kehidupan Cendrawasih, sampai tahu tempat biasa burung itu bermain, tempat makan dan jenis-jenisnya.

BACA JUGA: Jokowi Kaget dengan Jawaban dari Penerima Kalpataru Ini

"Orang-orang Indonesia umumnya belum tahu Cendrawasih itu beberapa jenis. Cendrawasih banyak bukan yang kuning saja, dan sedang kami data supaya generasi muda lihat kekayaan alam itu," jelas dia.

Desa tempat Aleks tinggal bisa ditempuh selama 1,5 jam menggunakan mobil dari Jayapura. Kemudian, untuk bisa melihat Cendrawasih, cukup jalan kaki sekitar 15 menit dari kampungnya.

BACA JUGA: Raih Adipura Kencana, Begini Tanggapan Bupati Kudus

Saat ini, ada 7 jenis Cendrawasih yang dijaga Aleks dan komunitas di desanya. Luas areal yang menjadi habitat burung tersebut sekitar 19 hektare.

Presiden pun bertanya, kalau dia ke Papua lagi dan berkunjung ke Desa Aleks, apakah bisa dipastokan bisa meliat Cendrawasih? Aleks memastikan bisa.

"Itu liar?" tanya Jokowi.

"Itu liar dan dari itu kami bikin kelompok, kami bangun sekolah alam untuk masyarakat lokal belajar bahasa Inggris dan bahasa derah yang mulai hilang," jawab Aleks.

Di akhir perbincangannya, Aleks berpesan agar hutan sebagai harta yang dimiliki Indonesia harus dijaga dan dilindungi. Utamanya habitat Cendrawasih di kampungnya.

"Supaya pakan burung itu tidak habis, karena kalau satu kayu atau kayu besi itu rubuh, pakan burung hilang. Banyak yang kita hilangkan. Karena itu kekayaan ini kita jaga bersama, kita lindungi bersama, semua stakeholder di negara ini," tambah dia.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menurut Boni, Isu-isu Ini Sengaja Ditebar untuk Menyerang Jokowi


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler