jpnn.com, PONTIANAK - Pemerintah Kalimantan Barat siap mendeklarasikan daerahnya sebagai lumbung pangan dunia dengan mengembangkan pertanian di perbatasan.
Kesiapan dikemukakan untuk mendukung program pemerintah pusat, yang kini terus menggenjot pengembangan pertanian di seluruh tanah air agar dapat menjadi lumbung pangan dunia pada 2045 mendatang.
BACA JUGA: Mentan Buka Hari Pangan se-Dunia di Pontianak
“Sesuai tema nasional Hari Pangan se-Dunia, maka Kalimantan Barat siap mendeklarasikan sebagai lumbung pangan dunia dengan membangun pertanian di perbatasan," ujar Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya, pada peringatan HPS ke-37 yang dipusatkan di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (19/10).
Untuk mendukung deklarasi tersebut, panen perdana tanaman padi di perbatasan kata Christiandy, akan dilakukan bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Sanggau, Kalbar pada Jumat (20/10).
BACA JUGA: Demi Swasembada Pangan, Kementan Fokus Lahan Rawa
Hasilnya, bahkan akan langsung diekspor ke Malaysia, karena saat ini hasil panen padi di Kalbar sangat melimpah.
“Saat ini telah dikembangkan pertanian di perbatasan, di antaranya di Sanggau. Mudah-mudahan dapat menjadi role model bagi daerah lain untuk mengembangkan pertanian di perbatasan," ucapnya.
BACA JUGA: Produksi Melimpah, Kementan Percepatan Ekspor Bawang Merah
Sebelum mengakhiri sambutannya, Christiandy kemudian membacakan tiga puisi. Salah satunya memuat ajakan bagi seluruh peserta untuk menyukseskan program diversifikasi pangan.
"Kenyang Tak harus kenyang nasi. Pisang umbi bisa jadi pengganti. Mari sukseskan program diversifikasi, dukungan dari semua sangat dinanti," pungkas Christiandy.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor Hasil Pertanian Cemerlang di Tangan Amran
Redaktur & Reporter : Ken Girsang