Kalbe Farma Buktikan Komitmen Mendukung Penguatan UMKM

Senin, 31 Juli 2023 – 23:23 WIB
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha Kalbe Consumer Health dengan brand Mixagrip mengadakan workshop UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Anti Nanggung Mixagrip. Foto dok pribadi

jpnn.com, SOLO - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha Kalbe Consumer Health dengan brand Mixagrip mengadakan workshop UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Anti Nanggung Mixagrip.

Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Kalbe untuk mendukung dan memperkuat sektor UMKM di Indonesia, sejalan dengan program Pemerintah Indonesia, yakni Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

BACA JUGA: Gelar Podcast, Bea Cukai Sulbagtara Fasilitasi UMKM Naik Kelas

Selain itu, kegiatan ini juga mengedukasi sekaligus mengakomodir kebutuhan kesehatan masyarakat yang mempengaruhi kondisi ekonomi.

“Hal ini sejalan dengan inisiatif keberlanjutan Kalbe, Bersama Sehatkan Bangsa. Selaras juga dengan visi dan misi Kalbe Consumer Health, yaitu menjadi perusahaan yang inovatif dan terpercaya untuk kehidupan yang bermakna dengan menyediakan layanan terbaik dan menyediakan layanan solusi kesehatan yang terbaik dan terjangkau,” ujar General Manager Commercial Kalbe Consumer Health, Kustanto Pramono.

BACA JUGA: Bamsoet Dukung Revisi Permendag Nomor 50/2020 untuk Lindungi UMKM

“Melalui program ini, juga kami mengajak para pelaku UMKM untuk menerapkan nilai-nilai pentingnya manajemen risiko sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan kesuksesan di lingkungan bisnis masing-masing, agar profit yang dihasilkan bisa maksimal atau Anti Nanggung,” tambahnya.

Workshop UMKM Anti Nanggung Mixagrip di Solo Raya merupakan pembuka.

BACA JUGA: Tumbuhkan Kreativitas dan Inovasi Milenial Palembang, Crivisaya Ganjar Gelar Seminar UMKM

Rangkaian acara selanjutnya akan diadakan secara bergantian di empat kota lain di Jawa Tengah, yaitu Semarang, Yogyakarta, Purwokerto, dan Tegal. Total peserta yang terdaftar, 900 pelaku UMKM.

Kegiatan yang dilakukan ialah workshop UMKM Anti Nanggung; pemberian paket P3K untuk pekerja sesuai Permenaker; serta memberikan fasilitas konsultasi kesehatan kepada para pekerja UMKM secara online, bekerja sama dengan Klik Dokter.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM) RI mendukung kegiatan ini.

Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro KemenKopUKM Sutarmo, mengatakan bahwa UMKM didominasi oleh kelas usaha mikro, yakni sekitar 64 juta pelaku usaha mikro atau 99,62 persen.

Pendekatan untuk menaikkan kelas atau meningkatkan pendapatan UMKM pun tidak bisa dengan mengembangkan per entitas bisnis pelaku usaha, namun dengan pendekatan kemitraan.

Sehingga, ke depan dapat tercapai peningkatan kelas dan memberikan nilai tambah untuk UMKM di Indonesia.

“Untuk memenuhi hal tersebut, pelaku usaha mikro perlu didorong melalui kegiatan pendampingan atau workshop seperti kegiatan yang dilaksanakan Mixagrip saat ini. Kami sangat mengapresiasi langkah nyata Kalbe Farma untuk mendukung pemberdayaan UMKM di Indonesia. Semoga ke depan, semakin banyak peluang kemitraan yang dibangun oleh Kalbe Farma dengan pelaku UMKM,” tutur Sutarmo.

Koordinator Pengembangan Pembinaan dan Penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Produktivitas, Direktorat Bina Peningkatan Produktivitas Ditjen Binalavotas, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI, Ade Syaekudin, pun sepaham.

Ia menuturkan, pihaknya mendorong terjadinya berbagai bentuk sinergi dan kolaborasi untuk peningkatan produktivitas.

"Ada banyak metode yang dapat dilakukan pelaku usaha UMKM agar bisa meningkatkan produktivitas sesuai dengan target yang diinginkan. Termasuk dengan melakukan workshop UMKM Anti Nanggung Mixagrip yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui strategi pengelolaan risiko di lokasi usaha. Kami siap mendukung dan menjadi mitra strategis dalam pelaksanaannya," ucap Ade Syaekudin.

Menurut data jurnal Impact of Infuenza and Infuenza?Like Illness on Work Productivity Outcomes: A Systematic Literature Review Pharmaco-Economics (2023), sebanyak 63 penelitian yang dilakukan dari tahun 2007—Februari 2022.

Hasilnya, hampir 75 persen pekerja meninggalkan pekerjaannya akibat terserang flu selama 2—3 hari, dan sekitar 60—80 persen pekerja tetap melakukan pekerjaan pada saat mereka sakit flu.

Berdasarkan data tersebut, Mixagrip yang merupakan pemimpin pasar kategori obat flu dan sudah hadir lebih dari 45 tahun di Indonesia, kini hadir sebagai solusi obat flu dan batuk tanpa kantuk.

Mixagrip memahami betapa krusialnya manajemen risiko dalam dunia UMKM, khususnya terkait kesehatan para pekerja UMKM.

Salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh masyarakat Indonesia adalah Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dengan gejala seperti flu, batuk, dan demam.

Sakit Flu dapat mempengaruhi produktivitas pekerja, sehingga dapat berpengaruh kepada produktivitas di perusahaan dan keseharian.

“ISPA masih cukup tinggi dan merupakan salah satu penyakit yang self limiting disease atau dapat sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang cukup baik. Upaya pencegahan dan tata laksana dengan penerapan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan swamedikasi,” papar Wakil Sekretaris II Pengurus Besar IDI (Ikatan Dokter Indonesia), dr. Telogo Wismo Agung Durmanto.

PHBS dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan dengan gizi berimbang, menjaga kebersihan diri, cuci tangan pakai sabun, memakai masker, dan sebagainya.

Sedangkan, swamedikasi merupakan upaya konsumsi obat yang dapat dilakukan secara mandiri dengan tujuan mengurangi keluhan.

“Misalnya, obat-obatan yang terkombinasi untuk mengurangi gejala flu dan batuk. Dilengkapi dengan konsumsi vitamin untuk memenuhi kebutuhan gizi mikro tubuh,” tutup dr. Telogo.

Sementara itu, workshop UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Anti Nanggung Mixagrip berkolaborasi dengan UKMIndonesia.id.

Dewi Meisari selaku Co-Founder UKMIndonesia.id memberikan materi terkait pola pikir untuk bertumbuh dan berusaha, cara menemukan motivasi diri, memahami jenis-jenis risiko yang menghambat usaha, serta mitigasi dengan menciptakan lingkungan kerja yang merangsang produktivitas dan menghindari risiko.

Dewi juga menekankan pentingnya menerapkan 5R plus.

Di antaranya, ringkas, rapi, resik, rawat, rajin, plus peduli kesehatan dengan menyediakan kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). (dil/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler