jpnn.com, JAKARTA - Kalbis Institute meluncurkan program Bachelor of Informatics in Virtual Reality pada Selasa, 21 Desember 2021.
Langkah tersebut dilakukan setelah Kalbis Institute melakukan diskusi panjang dengan kalangan industri demi menyelaraskan kurikulum sesuai kebutuhan industri.
BACA JUGA: Lagi, 2 Mahasiswa Kalbis Institute Meraih Prestasi Level Nasional
Khusus untuk program ini Kalbis Institute didukung Markus Santoso,Ph.D yang merupakan seorang pengembang Virtual Reality yang juga Assistant Proffesor at The University of Florida, United States of America.
Markus Santoso yang akan menjadi Visiting Professor di Kalbis Institute mengatakan, teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) adalah the next internet.
BACA JUGA: Kalbis Institute Buka Program Baru, Candra Ungkap Modal Utama Etnis Tionghoa Berbisnis
Dia optimistis teknologi VR/AR segera akan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi dan teknologi global.
“Spektrum aplikasi VR/AR sangat luas mulai dari education/training, medical, military, dan lain-lain, maka tidaklah mengherankan dalam beberapa tahun belakangan ini, lowongan kerja di bidang VR/AR tumbuh sekitar 1.400 persen,” ujar Markus dalam keterangannya.
BACA JUGA: Kuasa Hukum Habib Rizieq Bilang Ada Pemain Timnas Indonesia Mirip Dengannya
Mulai tahun ini, Kalbis Institute menyediakan state of the art facilities untuk mendukung pengajaran dan riset dibidang VR/AR.
“Pastikan anda mengamankan seat Anda di Kalbis Institute agar Anda memiliki career-ready skill sets and expertise dan menjadi pioneer dibidang VR/AR,” imbuh Markus Santoso.
Dalam keterangnnya, Kalbis menilai bahwa dalam beberapa waktu terakhir Virtual Reality menjadi salah satu kebutuhan yang penting di masa depan, terlebih sejak Facebook mengelurakan metaverse sebagai salah satu business model terbaru dalam dunia digital.
Belum lagi melihat kebutuhan di berbagai sektor yang sangat membutuhkan virtual reality.
Perkembangan tersebut yang mendorong Kalbis Institute untuk melakukan perubahan kurikulum sehingga cocok dengan kebutuhan di industri nantinya.
Di dalam program Virtual Reality Kalbis Institute ini dikedepankan Project Based Learning, di mana mahasiswa dituntut untuk mampu memiliki proyek akhir sehingga berpengalaman dalam pengembangan solusi kreatif untuk AR maupun VR.
Program ini juga didukung dengan state of the art facilisties, yaitu mahasiswa memiliki lab dan hal pendukung lainnya sehingga mereka tidak hanya memiliki kemampuan teori.
Namun, juga skil teknis, desain dan skils porfesional lainnya seperti game engine programming, techology integration, dan masih banyak lagi.
Lulusan program study ini diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi virtual reality developer, XR gameplay and tools, Technical 3D Artist, dan masih banyak lagi. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad