Kalbis Institute Buka Program Baru, Candra Ungkap Modal Utama Etnis Tionghoa Berbisnis

Rabu, 20 Oktober 2021 – 15:49 WIB
Kalbis Institute membuka program Management in Family Business. Foto: Humas Kalbis Institute

jpnn.com, JAKARTA - Data menunjukkan bahwa hampir 95 persen usaha bisnis di Indonesia termasuk dalam usaha bisnis keluarga. Namun, hanya sekitar 13 persen yang langgeng hingga ke generasi ketiga.

Fenomena tersebut memicu Kalbis Institute meluncurkan program Management in Family Business atau manajemen bisnis keluarga.

BACA JUGA: Kalbis Institute Meluncurkan Program Outstanding Career, Simak Penjelasan Raymond

Head of Branding and Communication Kalbis Institute Raymond Christantyo menjelaskan program ini bertujuan untuk bisa menjadi jembatan bagi seluruh mahasiswa untuk bisa melanjutkan serta mengembangkan usaha yang telah dirintis oleh orang tua mereka.

“Kalbis Institute melihat kondisi saat ini bahwa banyak sekali usaha bisnis keluarga yang ada di Indonesia. Namun tidak langgeng hingga ke generasi ketiga atau bahkan generasi kedua,” terang Raymond dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/10).

BACA JUGA: Kalbis Institute Bekerja Sama dengan Mahaka Radio Integra

Karena itu, Kalbis Institute meluncurkan program Management in Family Business, dengan menggandeng Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) dalam memberikan edukasi serta pengajaran kepada seluruh mahasiswa.

Para mahasiswa akan mendapatkan kesempatan mengerjakan studi kasus maupun sharing dari para pemilih usaha yang menjadi anggota INTI.

BACA JUGA: Jacklyn Choppers 2 Kali Menangkap John Kei, Peluru Penjahat Lewat di Depan Wajahnya

Mayoritas anggota INTI merupakan pengusaha yang sudah ada di generasi kedua atau ketiga atau lebih. Organisasi yang didirkan tahun 1999 itu memiliki visi dan misi yang sama dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Kalbis Institute menilai INTI adalah salah satu mitra strategis, yang dinilai mampu memberikan edukasi khususnya dalam hal usaha bisnis keluarga.

Harapannya, lulusan Kalbis Institute akan mampu menjadi penerus usaha bisnis keluarga yang akan membawa dampak baik tidak hanya bagi dunia usaha. Namun, kata Raymond, juga bagi negara Indonesia.

Plt Sekjen Perhimpunan INTI Candra Jap menjelaskan bahwa kejujuran, kerja keras, dan pelayanan yang baik merupakan modal utama etnis Tionghoa dalam berbisnis.

“Selain itu, cara menjaga hubungan baik dengan pelanggan, membangun loyalitas memiliki ilmu serta seni tersendiri dalam tradisi bisnis keluarga orang Tionghoa,” pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler