Kali Cipinang Meluap, Jalan - Tiga RW Terendam Semeter

Rabu, 29 Januari 2014 – 05:50 WIB

jpnn.com - JAKARTA TIMUR - Kali Cipinang yang melintasi permukiman warga di kawasan Kampung Makasar, Jakarta Timur, kemarin (28/1) meluap. Tanggul setinggi sekitar semeter dan panjang tiga meter di Jalan Pusdiklat Depnaker, Makasar, pun jebol pada pagi hari. Akibatnya, banjir setinggi semeter menggenangi jalan sepanjang sekitar satu kilometer tersebut.

Banyak kendaraan mogok karena memaksa untuk melintas. Menjelang sore hari, banjir mulai surut dan jalan sudah bisa dilintasi. Luapan air sungai juga merendam permukiman di tiga RW, yakni RW 07, 04, dan sebagian RW 05. Genangan tiga di permukiman tersebut mencapai semeter.

BACA JUGA: Kemacetan Mengular di Tol Dalam Kota

"Jalanan saat ini sudah bisa dilewati. Banjir di permukiman juga sudah mulai surut," kata Bachtiar, 54, warga RT 03/05 Makasar, saat ditemui kemarin sore.

Dia menuturkan, air mulai naik sekitar pukul 04.00. Derasnya arus sungai membuat tanggul jebol sekitar pukul 09.00. Pada saat sama, tanggul di Jalan H Emuntipala 1 juga hampir jebol. Warga pun cepat membendung dengan meletakkan karung berisi pasir.

BACA JUGA: Dokumen Warga Korban Banjir Akan Diurus Badan Arsip

Pasca-jebolnya tanggul, warga segera menumpuk karung berisi pasir di lokasi untuk menahan terjangan air yang deras. "Sebelumnya sudah dipasang karung, tetapi jumlahnya sedikit sampai akhirnya jebol lagi," ujar Bachtiar.

Selama dua pekan terakhir ini, kawasan tersebut sudah tiga kali terendam akibat luapan sungai. Itu terjadi akibat tingginya curah hujan di Depok dan Bogor. Luapan terparah terjadi pada 12 Januari lalu. Kemarin air kiriman yang datang mendadak dan deras membuat tanggul jebol. "Saya harap pemerintah segera memperbaiki tanggul ini," ucap Bachtiar.

BACA JUGA: Mayat Perempuan Membusuk di Bagasi Nissan March

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Manggas Rudi Siahaan mengatakan, untuk sementara, pihaknya memasang karung berisi pasir dan bronjong. Ada ratusan karung yang disiapkan. "Dalam minggu ini, kali akan dikeruk," kata dia di lokasi kemarin.

Tahun ini, terang Manggas, Kali Cipinang sudah berada dalam tahap relokasi. Pihaknya berkoordinasi dengan kementerian pekerjaan umum (Kemen PU) untuk melakukan refungsi kali. Itu dilakukan sambil menginventarisasi dan membebaskan lahan sebelum dimulai normalisasi. "Sekaligus penertiban bangunan liar. Sambil jalan, normalisasi dilakukan 2015 sampai 2016," jelas dia.

Manggas menambahkan, luapan Kali Cipinang dan jebolnya tanggul terjadi karena volume air cukup besar. Hanya selebar 7-8 meter, Kali Cipinang tidak mampu menampung debit air. Lebar kali itu seharusnya sekitar 25-30 meter setelah ditambah dengan jalan inspeksi di sisi kiri dan kanan.

"Bahkan, di salah satu titik, lebar kali saat ini hanya 4 meter. Bisa dibayangkan aliran air yang besar tertahan dan berbalik. Otomatis, air meluap dan memicu banjir," ungkap dia. (yuz/co1/hen/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Restorasi Dokumen Gratis Bagi Korban Banjir Jabodetabek


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler