jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku canggung karena tidak menduga mendapat undangan dari Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Apalagi Zulkifli juga ketua umum partai yang menurutnya bersejarah karena salah satu pemimpin dalam pergerakan reformasi di Indonesia.
BACA JUGA: Ketua MPR Ingatkan TNI dan Polri Harus Netral di Pilkada
"Ini kehormatan yang besar. Saya tidak menduga suasana seperti ini. Apalagi medianya banyak sekali. Saya terus terang agak grogi. Jadi saya harus hati-hati berbicara. Kalau saya bicara di depan massa saya sendiri kadang-kadang saya lepas. Sekarang harus hati-hati, kira-kira harus negarawan," tutur Prabowo mengawali sambutannya di rumah dinas ketua MPR, Senin (25/6).
Pertemuan kedua tokoh itu tak lama, sekitar 15 menit saja. Kemudian mereka memberikan sambutan di depan media dan dilanjutkan makan siang. Ketika itu, mantan Danjen Kopassus itu memperkuat imbauan ketua MPR supaya aparat penegak hukum menjaga netralitas dalam Ppilkada Serentak di 171 daerah.
BACA JUGA: Prabowo: Dari Mana Kita Bayar Utang Besar Ini?
Prabowo menyebut bahwa Pilkada Serentak 27 Juni mendatang maupun pemilu legislatif dan presiden 2019, adalah wujud paling nyata dan paling penting dari demokrasi. Di mana pergantian kepemimpinan suatu hal yang lumrah. Untuk itu tidak boleh ada permusuhan.
BACA JUGA: Prabowo: Dari Mana Kita Bayar Utang Besar Ini?
BACA JUGA: Prabowo - Zulhasan Bertemu, Fahri Hamzah: Segera Diumumkan
Dia pun mengimbau para sahabat maupun adik-adiknya yang masih aktif di Polri maupun TNI untuk menjaga netralitas kedua institusi tersebut dalam Pilkada maupun Pemilu.
"Janganlah lembaga yang begitu penting, institusi yang begitu menentukan kehidupan bangsa dan negara, jangan lah, tadi disebut ketua MPR menjadi hanya membela salah satu pihak," harap Prabowo. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2.500 Personel Gabungan Jaga Pelaksanaan Pilkada Kota Bekasi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam