Kamhar PD Pertanyakan Pemahaman Demokrasi Pihak yang Mengotot Memerkarakan Rocky Gerung

Senin, 07 Agustus 2023 – 07:30 WIB
Banyak pihak pengin memperkarakan Rocky Gerung. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat (PD) Kamhar Lakumani mempertanyakan pemahaman demokrasi dari pihak yang bersemangat memperkarakan Rocky Gerung, setelah akademisi itu mengkritisi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Toh, kata Kamhar, Jokowi dan Menko Polhukam Mahfud MD telah menyatakan kepala negara tidak akan memperkarakan kritik Rocky.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Tantang Alumni LPDP Pulang dan Berperan Majukan Bangsa  

"Mempertanyakan intelektualitas, komitmen, serta pemahaman demokrasi dari pihak-pihak yang sangat bersemangat memperkarakan Rocky Gerung," kata Kamhar melalui layanan pesan, Senin (7/8).

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu mencium adanya manuver cari panggung dan muka menyikapi kritik Rocky Gerung.

BACA JUGA: Reza Indragiri: Bayangkan Jika Rocky Gerung dan Jokowi Duduk Bersama

"Tampak nyata masih ada manuver-manuver terkait ini dari berbagai pihak yang hanya sekedar mencari panggung sebagai manifestasi politik cari muka," lanjut Kamhar.

Dia juga menilai ada pihak yang mencoba membuat makin gaduh dan memanfaatkan situasi setelah muncul kritik tajam Rocky kepada Jokowi.

BACA JUGA: Begini Respons PDIP Soal Permintaan Maaf Rocky Gerung

Dari situ, kata Kamhar, Jokowi sebaiknya turun gunung menertibkan pihak yang berupaya membuat gaduh dan memanfaatkan situasi dari kritik tajam Rocky kepada kepala negara.

"Di sinilah relevansi dan diperlukannya cawe-cawe Pak Jokowi untuk menertibkan orang-orangnya. Bukan sebaliknya, malah memberi panggung pembegal demokrasi seperti KSP Moeldoko untuk makin memperkeruh situasi," ujarnya.

Kamhar mengatakan semua pihak yang memahami demokrasi, seharusnya berterima kasih terhadap kritik tajam Rocky kepada Jokowi.

Sebab, katanya, Rocky masih berani bersuara lantang untuk mengoreksi penguasa agar tidak terjadi surplus power.

"Sekali lagi, pada situasi seperti ini, Jokowi semestinya cawe-cawe agar tak menjadi malin kundang reformasi yang telah melahirkannya, karena pembiaran sama halnya dengan ikut ambil bagian membantu percepatan matinya demokrasi," ujar dia. (ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rocky Gerung Ditolak Hadir di Sleman, SKI Sebut Ada yang Tidak Siap Berdemokrasi


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler