Reza Indragiri: Bayangkan Jika Rocky Gerung dan Jokowi Duduk Bersama

Senin, 07 Agustus 2023 – 07:11 WIB
Reza Indragiri Amriel. Polri. Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati kepolisian Reza Indragiri Amriel ikut mencermati kasus pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan Pasal 156 KUHP (kebencian) dan 160 KUHP (penghasutan).

Pelaporan Rocy terkait ujarannya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).

BACA JUGA: Begini Respons PDIP Soal Permintaan Maaf Rocky Gerung

Menurut Reza, ketika berhadapan dengan dua pasal tersebut, pihak Polda Metro Jaya semestinya mengacu Surat Edaran Kapolri No. SE/6/X/2015.

Reza mengatakan jika diasumsikan Rocky Gerung telah sejak lama konfrontatif terhadap Presiden Jokowi, dan sikapnya itu berpotensi mengarah pada tindak pidana, spesifik mengandung kebencian dan membahayakan, polisi seharusnya sudah melakukan serangkaian tindakan preventif.

BACA JUGA: Aktivis Pembakar Bendera PDIP di Cikini Bakal Dilaporkan ke Polisi

"Langkah preventif dimaksud, antara lain mempertemukan WNI Rocky Gerung dan Presiden Jokowi. Mencari solusi perdamaian antara keduanya," ujar Reza dikutip dari keterangannya, Minggu (6/8).

Pertanyaannya, kata dia, sudah seintensif apa anggota Polri melaksanakan kewajiban tersebut?

BACA JUGA: Pj Bupati Bombana Diduga Langgar Aturan Mutasi Pejabat, PNS Ini Mengadu ke Kemendagri

"Surat Edaran Kapolri itu sangat bagus, karena menunjukkan betapa Polri memprioritaskan restorative justice (RJ) berupa mediasi antarpihak. Litigasi belakangan," tutur Reza.

Pria yang pernah mengakar di STIK/PTIK itu mengatakan RJ sendiri punya banyak kelebihan.

Secara umum, pertama, RJ lebih ekonomis ketimbang litigasi sehingga menekan borosnya biaya penegakan hukum.

Kedua, pelaku yang menjalani RJ menurun kemungkinan mengulangi perbuatannya.

Ketiga, Reza Indragiri menyebut korban lebih berpeluang mendapat penggantian atas kerugian yang dia alami.

Keempat, masyarakat merasa ketenangan lebih cepat dan berskala luas.

"Nah, bayangkan jika Rocky dan Jokowi duduk bersama. Banyak manfaatnya bagi semua. Termasuk kecerdasan publik dalam bernegara," ujar sarjana psikologi dari UGM itu.

Sebelumnya, Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) tidak terprovokasi dengan pernyataan Rocky Gerung yang menyebutnya bajingan tolol.

Jokowi menilai pernyataan Rocky Gerung itu tidak berdampak besar terhadap dirinya.

"Itu hal-hal kecillah. Saya kerja saja," kata Jokowi di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (2/8).(fat/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kematian Bripda IDF, Reza Indragiri Bicara Harga Mahal yang Harus Dibayar Polri


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler