jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk dr Terawan Agus Putranto menjadi menteri kesehatan mengundang komentar miring. Penyebabnya adalah rekam jejak Terawan yang pernah memperoleh sanksi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Pemerhati politik Manilka Research Herzaky Mahendra Putra mengatakan, Terawan merupakan sosok yang kontroversial di dunia kesehatan Indonesia.
BACA JUGA: Dokter Terawan: Sudahlah, Biarkan Saja
"Terawan memang banyak membantu secara individu, tetapi keilmuannya cacat," kata dia dalam diskusi bertema Kabinet 2019-2024, Penguatan Kebangsaan, Demokrasi atau Pembangunan? di Gedung Sekretariat Ikatan Alumni Universitas Indonesia, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (23/10).
Herzaky menambahkan, Majelis Kehormatan dan Etik Kedokteran (MKEK) IDI pernah menjatuhkan kepada Terawan. Sanksi itu terkait dengan metode cuci otak atau brain washing yang diterapkan Terawan untuk menerapi penderita strok.
BACA JUGA: Jelang Magrib Ada dr Terawan Berkemeja Putih Datangi Istana
Sanksi dari IDI untuk Terawan berlaku selama 12 bulan sejak 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019. Hanya saja, kata Herzaky, memang banyak pejabat, jenderal maupun kalangan sipil yang berobat ke dr Terawan.
"Kami agak bingung Terawan jadi Menkes," kata dia.(tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga