Kamla Zona Maritim Tengah Sosialisasikan Keselamatan Pelayaran Bagi Nelayan

Kamis, 29 Oktober 2020 – 02:00 WIB
Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Tengah Laksma Bakamla Leonidas Braksan melakukan sosialisasi keselamatan pelayaran bagi puluhan nelayan dan pengguna jasa transportasi laut di Pelabuhan Perikanan Tumumpa Manado, kemarin. Foto: Humas Bakamla

jpnn.com, MANADO - Mengantisipasi kecelakaan laut di saat cuaca ekstrem musim barat yang terjadi belakangan ini, Keamanan Laut Zona Maritim Tengah melakukan sosialisasi keselamatan pelayaran bagi puluhan nelayan dan pengguna jasa transportasi laut di Pelabuhan Perikanan Tumumpa Manado, kemarin.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Tengah Laksma Bakamla Leonidas Braksan.

BACA JUGA: Bakamla RI Selamatkan Nelayan Indonesia Saat Patroli di Selat Malaka

Leonidas mengatakan berdasarkan data dan informasi cuaca dari badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang (moderate).

La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Bakamla RI Serahkan Bansos Kepada Masyarakat Pesisir di Perbatasan Indonesia - Filipina

Dari hasil prakiraan kondisi cuaca tersebut, kondisi gelombang di perairan Sulawesi Utara bisa mencapai ketinggan 0,5 hingga 1,5 meter. Kondisi cuaca dan gelombang laut tersebut seharusnya menjadi pertimbangan keselamatan pelayaran niaga maupun aktivitas pelayaran nelayan.

"Kondisi ini diperkirakan masih akan terus berlangsung selama beberapa hari kedepan," kata Laksma Bakamla Leonidas Braksan.

BACA JUGA: Enam Pati TNI AL Kompak Menghadap KSAL Laksamana Yudo, Ada Apa?

Menurut dia, dari hasil pemantauan dan patroli Bakamla, banyak ditemukan nelayan yang  kurang mengindahkan faktor keselamatan di laut. Hasil temuan tersebut antara lain ketiadaan alat keselamatan individu seperti pelampung. Meskipun beberapa nelayan memiliki pelampung, namun tidak memenuhi standar alat keselamatan sebagaimana mestinya, bahkan telah kadaluarsa atau pun rusak.

“Dengan terselenggaranya sosialisasi keselamatan pelayaran ini, kami harapkan dapat mengedukasi dan membangun kesadaran masyarakat agar menjadikan keselamatan pelayaran sebagai gaya hidup,” ujar Leonidas Braksan.

Hadir sebagai narasumber Kepala Bidang Operasi (Kabid Ops) Bakamla Zona Maritim Tengah Kolonel Bakamla Ahmad Muharam dan Kepala Pelabuhan Perikanan Tumumpa, Audy M.H Dien.

Sebagai pemapar pertama, Kolonel Bakamla Ahmad Muharam dalam paparannya mengatakan dalam kepada para nelayan dan para pengguna jasa maritim untuk rutin melakukan pengecekan kondisi kapal, cek prakiraan cuaca, cek peralatan komunikasi, kelengkapan P3K, serta alat keselamatan kapal EPIRB (Emergency Position-Indicating Radio Beacon) sebelum melaut.

“Sebelum melaut wajib melapor ke Syahbandar setempat atau instansi terkait bidang maritim, upayakan melaut secara berkelompok dan kita juga harus tahu bilamana terjadi cuaca buruk, tahu dimana kita harus berlindung,” ujar Ahmad Muharam.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler