KAMPAK Mengapresiasi UTA’45 untuk Mendukung Perjuangan Mahasiswa Apoteker

Minggu, 04 Desember 2022 – 11:49 WIB
Koordinator Kesatuan Aksi Memperjuangkan Profesi Apoteker Kuat (KAMPAK) Merry Patrilinilla Chresna saat beraudiensi dengan Komisi X DPR RI guna memperjuangkan aspirasi mahasiswa apoteker beberapa waktu lalu. Foto: Tangkapan layar YouTube DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan try out UKAI pada Sabtu – Minggu, 3-4 Desember 2022 mendapat perhatian khusus dari Koordinator Kesatuan Aksi Memperjuangkan Profesi Apoteker Kuat (KAMPAK) Merry Patrilinilla Chresna.

Merry menjelaskan gugatan mahasiswa apoteker sudah masuk ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

BACA JUGA: UTA 45 dan Mahasiswa Apoteker Bakal Laporkan PN UKAI ke Bareskrim

"Mahasiswa apoteker, adik-adik kami sangat berpikir jernih dan tulus. Mereka melihat ada penyimpangan dan penyalahgunaan kekuasaan dalam pelaksanaan UKAI,” ujar Merry.

Merry berharap adik-adik mahasiswa yang sedang berjuang mendapatkan keadilan.

BACA JUGA: UTA 45 Jakarta dan Mahasiswa Apoteker Gugat SK PN UKAI

Dia menyebut mahasiswa apoteker yang tergabung dalam apoteker korban Panitia Nasional Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (PN UKAI) menggugat Komite Farmasi Nasional (KFN) sebagai penyelenggara UKAI.

KFN diduga menyalahi tugasnya dengan membentuk PN UKAI sebagai lembaga yang menentukan kelulusan mahasiswa apoteker.

BACA JUGA: 189 Apoteker Lulusan ISTN Ikuti Sidang Pengambilan Sumpah

Menanggapi upaya hukum yang dilakukan mahasiswa apoteker, Merry memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya.

“KAMPAK mengikuti semua proses gugatan serta laporan mahasiswa apoteker ke berbagai pihak penegak hukum seperti KPK, PTUN Jakarta, Pengadilan Negeri Jakarta Barat,” ungkap Merry.

Merry juga menyampaikan rasa salut dan bangga atas pemikiran dan komitmen Ketua Dewan Pembina Yayasan UTA ’45 Rudiyono Darsono dalam melawan dan memperjuangkan keadilan.

“Prinsipnya maju melangkah demi moralitas dan integritas patut kami apresiasi dan menjadi contoh kami yang muda-muda ini,” ujar Merry

Dia juga mengapresiasi kampus UTA ‘45 yang berani maju berjuang dan kritis.

Menurut Merry, tidak semua kampus memiliki nyali yang sama. Harapannya, upaya ini terus berlanjut hingga mendapatkan keadilan.

Merry berharap kepada kampus-kampus farmasi lainnya, mulai dari Ketua Yayasan, Rektor, Dekan dan Kaprodi untuk bersama-sama berjuang mengikuti apa yang sudah dilakukan kampus UTA ‘45.

“Intinya, sebagai seorang akademisi dan pendidik, sudah sepatutnya berpikir kritis, hapus segala bentuk pungli atas nama kompetensi, pembinaan, pembekalan atau apapun,” ujar Merry.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler