jpnn.com, JAKARTA - Kampanye Cegah Perokok Anak oleh Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (GAPRINDO) yang diinisiasi sejak Desember 2020 lalu mendapat sambutan dan respon positif dari masyarakat.
Aksi yang digelar dalam beberapa rangkaian ini fokus pada penyebaran konten-konten positif yang dekat dengan keseharian masyarakat, baik kalangan keluarga, pedagang, sekolah, dan lingkup anak-remaja.
BACA JUGA: Anak-anak Paling Rentan jadi Perokok Pasif Sejak Pandemi Covid-19, Menkes Harus Bertindak
Ketua GAPRINDO Benny Wachjudi menuturkan, sampai dengan pertengahan tahun 2021, animo masyarakat yang berkunjung ke portal informasi Cegah Perokok Anak terus meningkat. Sebagai informasi, Benny Wachjudi juga telah resmi melanjutkan kepemimpinan GAPRINDO setelah masa purna tugas Muhaimin Moeftie per bulan April 2021.
Ia menyebut, kunjungan terbesar di artikel informasi tentang keluarga menandakan pembaca yang sangat butuh tambahan pengetahuan soal upaya preventif pada risiko merokok di usia dini.
BACA JUGA: Lewat Cara ini GAPERO Dukung Pemerintah Tekan Jumlah Perokok Anak
“Menariknya, para orang tua paham bahwa kontrol terbesar justru ada pada diri masing-masing anak. Peran orang tua untuk mengarahkan, agar anak secara sadar menghindari pengaruh dari lingkungan, bahkan efek sosial media. Tujuan edukasi seperti ini kami rasa sangat relevan dengan kondisi mayoritas keluarga di Indonesia,” kata Benny.
Dukungan publik tentang edukasi GAPRINDO tercermin dari jumlah pengunjung wesbite www.cegahperokokanak.id yang mencapai hampir dua ribu pengunjung. Pada survei persepsi yang dilakukan GAPRINDO, ratusan responden dewasa berasal dari beberapa kota di Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Medan, Denpasar, Kalimantan dan Sulawesi. Dalam survei tersebut, 90 persen responden sepakat bahwa edukasi terbaik untuk menekan perokok anak adalah pendekatan kepada orang tua dan guru, serta perlunya lebih banyak informasi soal risiko merokok di usia dini yang mudah dimengerti oleh anak.
BACA JUGA: Libatkan Masyarakat dan Peritel, Gaprindo Meluncurkan Kampanye Cegah Perokok Anak
Sebagai asosiasi yang menaungi sekitar lima produsen rokok putih di Indonesia, GAPRINDO aktif menyuarakan komitmennya untuk turut mendukung aksi pemerintah menekan jumlah perokok di bawah umur.
“Peruntukan produk tembakau jelas untuk konsumen dewasa, dalam proses distribusi dan penjualan ke pengecer pun, para anggota kami selalu mengingatkan para pedagang untuk selektif pada pembeli. Selain itu, kami mematuhi aturan-aturan pemerintah yang diatur dalam PP 109 Tahun 2012. Namun, aksi ini masih butuh peningkatan dan pengawasan di kelompok masyarakat terkecil, dan inilah yang sedang kami jalankan,” kata Benny.
Benny menyatakan, komitmen GAPRINDO terhadap isu perkembangan perokok anak di Indonesia akan terus dilanjutkan dan mendapat dukungan banyak pihak. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia punya mekanisme edukasi publik yang terstruktur dan berkelanjutan, khususnya dalam upaya menekan angka perokok anak.
“Pengawasan yang dilakukan individu dewasa di lingkungan tempat tinggal harus dibangun sejak dini, karena sebesar apapun jargon-jargon yang dipasang, jika tidak dibarengi dengan ketegasan dan kedisiplinan publik dalam saling menjaga, tentu akan percuma. Apalagi, anak dan remaja di bawah umur punya rasa ingin tahu yang tinggi yang semakin dilarang justru semakin penasaran. Lantas, pembiaran ini mau sampai kapan kalau yang dewasa juga acuh pada sekitar,” tegasnya.
GAPRINDO telah berkampanye melalui berbagai channel beragam mulai dari platform sosial media, serta edukasi nyata ke kalangan pedagang ritel modern dan tradisional. Sebagai informasi, GAPRINDO memulai kampanye ini sejak tahun 1998 dan juga menerima respon positif dari kunjungan ke pelajar di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan juga peritel. Dengan beradaptasi pada tren masyarakat, GAPRINDO berupaya untuk menjangkau lebih banyak pihak di tengah keterbatasan kondisi pandemi dengan memanfaatkan platform-platform yang ada.
Visi edukasi harus berjalan sesuai zaman sangat diyakini oleh GAPRINDO. “Role model di setiap zaman itu ada, GAPRINDO pun sejak dulu meyakini, role model adalah salah satu strategi agar anak di bawah umur bisa menyerap nasihat dengan cepat. Kini, kami terapkan pada kampanye kami, hanya saja, targetnya diubah, yakni keluarga, pedagang, dan masyarakat dewasa,” kata Benny.
Aksi kampanye Cegah Perokok Anak ini juga telah mendapat apresiasi dari pemerintah melalui Kementerian Perindustrian. Abdul Rochim selaku Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian mengatakan kampanye edukasi lintas platform yang diusung GAPRINDO berperan sebagai katalis guna mendorong kesadaran masyarakat mencegah paparan produk rokok bagi anak di bawah umur.
“Hal ini kami rasa layak untuk dilanjutkan, terutama pemanfaatan media sosial agar publik mendapat akses informasi yang baik, ilmu yang tepat guna, dan tentunya target yang tepat sasaran. Pada dasarnya, kami akan mendukung segala upaya untuk mempercepat target penurunan prevalensi perokok anak,” ujarnya.
Benny mengatakan dukungan tersebut menandakan aksi nyata kolaborasi pengusaha rokok dan pemerintah dalam menjalankan misi yang sama yakni memutus tren peningkatan perokok anak di Indonesia. Kedua pihak pun menyadari urgensi besar dari perluasan peran masyarakat khususnya orang dewasa sebagai pengawas dalam mencegah perilaku merokok usia dini.
Tidak hanya dari pemerintah, kerja sama lintas pelaku usaha juga telah banyak didapatkan seperti dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) termasuk para mitra dan komunitas ritel untuk mendukung aksi ini. “GAPRINDO sangat senang mendapat kepercayaan ini. Semakin banyak pihak yang mendukung aksi ini, akan semakin cepat mencapai target penurunan angka perokok anak,” tambah Benny.
Redaktur & Reporter : Adil