Libatkan Masyarakat dan Peritel, Gaprindo Meluncurkan Kampanye Cegah Perokok Anak

Selasa, 22 Desember 2020 – 21:52 WIB
Rokok dan asbak. Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) meluncurkan kampanye bertajuk Cegah Perokok Anak: Aksi Kolaborasi Lindungi Anak di Bawah Umur dari Rokok, yang dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perindustrian dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Hal itu disampaikan Gaprindo untuk merespon tren peningkatan angka prevalensi perokok anak di Indonesia.

BACA JUGA: HTP Rokok Terus Dipantau, Jangan Sampai Melebih Harga Jual Eceran

Gelaran kampanye ini dimulai pada akhir tahun dan akan terus berlangsung sampai beberapa bulan ke depan dengan beragam pendekatan seperti peluncuran situs dan pembuatan konten informasi www.cegahperokokanak.id; aksi pilot project edukasi peritel ke area padat penduduk di Jakarta, dan juga kolaborasi di sosial media.

Gaprindo optimistis pendekatan di atas bisa menjadi katalis positif untuk membangkitkan rasa tanggung jawab sosial di lingkungan masyarakat terkecil yakni keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar.

BACA JUGA: Elly Sugigi Menikah Lagi, Pernyataan Putrinya Bikin Heboh

Adapun edukasi ke peritel juga menjadi target utama Gaprindo, sebagai yang pihak berhubungan langsung dengan konsumen.

Kampanye ini diharapkan bisa membantu mempercepat target pemerintah dalam menekan angka perokok anak di Indonesia.

BACA JUGA: Perkuat Pengawasan Distribusi, Pupuk Indonesia Gunakan Teknologi DPCS

Pasalnya, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional mencatat jumlah perokok anak usia 10 hingga 18 tahun di Indonesia terus meningkat dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 9,1 persen atau sekitar 3,2 juta anak pada 2018.

Selain itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah menargetkan angka perokok anak dapat turun hingga 8,7 persen pada 2024.

“Semangat Gaprindo dalam menggelar kampanye ini didasari pada kepercayaan bahwa pencegahan perokok anak merupakan tanggung jawab dari seluruh elemen masyarakat. Diawali dengan peluncuran website, kami berharap kepekaan sosial bagi masyarakat dewasa dari lingkup terkecil yaitu keluarga, pedagang dan lingkungan di sekitar anak bisa dibangun karena kita semua berperan dalam mengawasi, mencegah, dan mengedukasi risiko merokok di usia dini,” ujar Ketua Gaprindo Muhaimin Moeftie.

Kampanye pencegahan perokok anak yang diprakarsai oleh Gaprindo ini merupakan lanjutan dari kontribusi nyata Gaprindo yang telah dimulai sejak 1999.

Pada saat itu, Gaprindo bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan RI, pedagang ritel, hingga pelajar di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di lima kota besar di Indonesia.

Terus mengupayakan inisiatif positif, kali ini program Cegah Perokok Anak oleh Gaprindo akan diperluas jangkauannya melalui pendekatan dengan pedagang hingga aktivitas pada media sosial.

Gaprindo juga bersinergi bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), yang menaungi banyak peritel di Indonesia.

Peran menyeluruh dari semua pihak diharapkan bisa menjadi garda terdepan untuk mendukung pencegahan perilaku merokok pada anak,” lanjut Moeftie.

Pada kesempatan tersebut, Moeftie juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berperan dalam kampanye ini agar mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka prevalensi perokok anak di Indonesia.

“Kami berharap informasi yang kami sarikan pada website dapat dijadikan langkah awal bagi masyarakat untuk menambah wawasan dan berkomitmen dalam aksi pencegahan perokok anak,” tambah Moeftie.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APRINDO, Roy N. Mandey menjelaskan selama ini ritel modern telah menerapkan pembatasan pada pembeli rokok sebagai konsumen dengan menyediakan rak tertentu, umumnya di belakang kasir agar dapat mengetahui latar belakang usia pembeli.

“Tentunya kasir tidak akan mengizinkan jika ada anak yang berseragam sekolah tingkat SD hingga SMA membeli produk rokok. Termasuk kalau ada anak-anak yang diminta membeli rokok oleh orang tuanya, maka tidak akan diberikan.  Ini merupakan semangat dari ritel modern dalam mencegah perokok anak. Aprindo mendukung gerakan cegah perokok anak karena kami concern dengan generasi muda yang sedang tumbuh dan berkembang. Kami siap berkoordinasi kepada stakeholder pada gerakan ini dan siap melakukan kampanye bersama,” tutur Roy.

Penyelenggaraan Kampanye Cegah Perokok Anak juga disambut baik oleh perwakilan dari Kementerian Perindustrian.

Pihaknya menyatakan bahwa pencegahan perokok anak yang tertera pada PP 109 Tahun 2012 perlu dilakukan secara konsisten.

“Tidak hanya itu, kita juga bersama-sama tentunya dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk mengawasi penanganan produk yang mengandung zat adiktif tersebut. Hal ini termasuk pengawasan produksi, peredaran, khususnya bagi anak-anak dan wanita hamil,” jelas Abdul Rochim selaku Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian.

Melanjutkan soal peran pelaku industri, Atong Soekirman Asisten Deputi Pengembangan Industri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menekankan tentang perlunya langkah nyata untuk penurunan angka perokok anak.

“Kegiatan ini menggambarkan upaya nyata bahwa IHT sangat peduli pada produknya melalui perlindungan kepada konsumen yang bukan target pasarnya yaitu anak di bawah umur. Kami menyambut baik komitmen Gaprindo bersama anggota atas peran yang berimbang dari pelaku industri ini sendiri,” tuturnya.

Atong juga menyatakan perlunya memahami tahapan-tahapan dan faktor di balik perilaku merokok pada anak.

Pihaknya turut menambahkan bahwa upaya pencegahan ini perlu didukung dengan regulasi seperti roadmap IHT yang dilandasi peninjauan dari berbagai aspek.

“Kementerian Perekonomian mengakomodasi beberapa kepentingan di antaranya masalah industri rokok, revenue, dan isu kesehatan. Kami sudah mengkonfirmasi bahwa concern kami mengenai isu kesehatan adalah untuk mengurangi prevalensi anak di bawah umur,” tukas Atong.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler