jpnn.com, BOGOR - Bogor menjadi destinasi kedua yang didatangi capres Anies Baswedan setelah Jakarta, Selasa (28/11).
Jago Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu mengawali kunjungannya di Stadion Laga Tangkas Pekansari untuk berjumpa dengan para simpatisan dan sukarelawan.
BACA JUGA: Lepas Ekspedisi AMIN, Anies: Ikhtiar untuk Indonesia Adil dan Setara
Dalam kesempatan itu, Anies mengatakan bahwa banyak warga Bogor yang bekerja di Jakarta. Maka dari itu akses menuju ibu kota harus menjadi perhatian khususnya bagi pemerintahan ke depan, dan hal itu yang kan diperhatikan oleh pasangan AMIN.
“Bapak ibu sekalian di Kabupaten Bogor banyak warga yang bekerjanya di Jakarta, kalau berangkat pakai kendaraan pribadi waktunya panjang biayanya mahal, betul tidak? (Betul) pakai kendaraan umum kendaraannya terbatas waktunya terbatas betul tidak?” ucap Anies di depan ribuan massa yang memadati lokasi.
BACA JUGA: Luar Biasa, Begini Pesan Anies saat Kampanye di Tanah Merah, 5 Jam Menentukan 5 Tahun
“Salah satu hal yang ingin kita lakukan seperti di Jakarta kita ingin membangun transportasi umum yang lebih luas lebih terjangkau sehingga warga kita bisa dengan mudah menjangkau tempat kerja,” tegasnya
Kedua, Anies juga berjanji akan membereskan persoalan mahalnya kebutuhan pokok dan ketidakstabilan harga khususnya harga pangan, di mana ke depan harga pangan akan dijaga stabil melalui reformasi tata niaga.
BACA JUGA: Anies Kembali Berjanji Tuntaskan Persoalan Agraria di Tanah Merah
“Hari ini sekitar 50 persen dari pengeluaran keluarga adalah untuk kebutuhan pangan. Uangnya habis untuk keperluan pangan ini yang hendak diubah,” terang Anies.
Kemudian, capres nomor urut 1 itu juga membahas sulitnya akses KPR, dan tentu saja isu tersebut mendaoat antusiasme yang hadir, yang mana memang hunian terjangku menjadi kebutuhan banyak orang.
“Banyak sekali masyarakat kita ingin punya rumah tapi KPRnya susah. Syaratnya susah, jadi banyak sekali di indonesia hari ini yang ngantri belum punya rumah kepengen dapat rumah itu 12,7 juta orang, 12,7 juta keluarga Kalo di jabodetabek ini jumlahnya 2,9 juta keluarga yang ingin punya rumah tapi tidak bisa dapat KPR,” paparnya.
“Ke depan akan ini akan kita bereskan, kita harus lakukan perubahan agar yang kecil-kecil ini dapat kesempatan untuk membesar malui kepemilikan hunian,” tandasnya. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com