jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta warga Lampung untuk mengampanyekan Kartu Sakti program Ganjar-Mahfud.
Hal ini disampaikan Hasto saat kampanye terbuka di hadapan ribuan massa di Lapangan Kampung Sawah Brebes, Bandarlampung, Lampung, Minggu, (29/1).
BACA JUGA: Hasto PDIP: Ganjar dan Jokowi Sama-Sama Suka Blusukan, Berbeda Jauh dengan Prabowo
Hasto menyampaikan Ganjar saat blusukan melihat masih banyak anak yang belum mendapat kesempatan sekolah, kurang mendapatkan gizi yang cukup. Ganjar melihat bahwa bantuan-bantuan yang sering salah sasaran itu harus disempurnakan.
Ganjar tahu suara rakyat adalah kebenaran tertinggi dalam menentukan pemimpin masa depan. Maka syaratnya Indonesia akan makmur apabila wong cilik diperhatikan terlebih dahulu, apabila dari bayi bayi yang ada dalam kandungan mendapatkan gizi yang cukup terlebih dahulu.
BACA JUGA: Basarah: 3 Pilar PDIP Fokus Menjaga Basis Demi Kemenangan Ganjar-Mahfud
Dia menilai Kartu Pintar, Kartu Indonesia Sehat, PKH, Bansos, dan BLT belum cukup.
"Oleh karena itu, Ganjar memiliki program yang namanya KTP Sakti. Satu kartu terpadu Indonesia. KTP Sakti ini adalah kartu terpadu dari seluruh program yang baik pemerintahan Jokowi. Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Prakerja, Bansos, BLT yang sebelumnya banyak yang salah sasaran, maka oleh kepemimpinan Pak Ganjar- Prof. Mahfud nanti akan dijadikan satu menjadi KTP Sakti," papar Hasto.
BACA JUGA: Kader PDIP Bilang Presiden Boleh Kampanye Asalkan Cuti
Hasto menyebut capres Ganjar Pranowo sebagai presiden rakyat karena berasal dari kalangan rakyat biasa yang ketika terpilih akan mewujudkan program-program kerakyatan.
Hasto juga menyampaikan salam dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia menyebut Megawati selalu memikirkan bagaimana bangsa ini bisa hebat, bisa berdikari, bagaimana petaninya bisa makmur, bagaimana petaninya cukup pupuk, memiliki benih-benih unggul bagi membangun kedaulatan pangan.
"Untuk itu, Ibu Megawati telah menetapkan dengan dukungan PPP, Perindo, Hanura dan PDIP, serta dukungan para relawan terhadap seorang pemimpin yang betul-betul menjadi presiden rakyat, dia adalah Ganjar Pranowo," kata Hasto.
Hasto menegaskan Ganjar adalah presiden rakyat. "Pak Ganjar berpihak pada wong cilik. Kenapa? Karena Pak Ganjar berasal dari kita, Ganjar Pranowo adalah kita. Beliau dari kalangan rakyat biasa, Pak Ganjar bukan dari kalangan elit, Pak Ganjar dari rakyat dari saudara-saudara sekalian," tambah Hasto.
Hasto mengatakan Megawati berpesan memilih pemimpin itu harus hati-hati. Lalu, Hasto mengutip Bung Karno yang mengatakan, kaum perempuan adalah jalan peradaban Indonesia Raya.
"Indonesia maju kalau perempuannya maju. Kenapa? Karena dari perempuan kita mempersiapkan anak-anak dari rahim ibu, agar gizinya cukup. Maka Pak Ganjar tahu, ketika Pak Ganjar blusukan di tengah rakyat, bahkan tidur di rumah-rumah rakyat, Pak Ganjar menerima dan mendengar masukan dari para ibu. Betapa dari kandungan ibu-ibu akan lahir anak-anak yang sehat, yang pintar, yang hebat, apabila cukup gizi. Apabila bantuan dari negara tepat sasaran," urai Hasto.
Sekretaris TPN itu menyebutkan 17 hari lagi waktunya pencoblosan untuk menentukan pemimpin nasional. Dia mengharapkan rakyat berdaulat menentukan pemimpinnya.
"17 hari ke depan gunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk turun ke bawah, perkenankan lah KTP Sakti ini ketika saudara turun ke bawah, ketuklah pintu-pintu rakyat, karena kita tahu, bahwa yang namanya rakyat akan memilih pemimpin yang berprestasi, pemimpin yang jujur, pemimpin yang berasal dari rakyat, bukan dari kalangan elite," sebut Hasto.
Penyanyi yang juga caleg PDIP Elfonda Mekel atau lebih populer dipanggil Once Mekel ikut hadir bersama Hasto untuk menghibur massa. Once membuka penampilannya dengan lagu Kebyar-kebyar.
Ketua Tim Pemenangan Daerah Lampung Ganjar-Mahfud, Edward Syah Pernong, perwakilan tiga parpol pengusung, dan Ketua DPD PDIP Sudin terlihat di panggung dan ikut menemani Hasto saat simulasi pencoblosan paslon nomor urut tiga. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Singgung Kemunculan Neo Orde Baru di Pilpres 2024, Politikus PDIP: Demokrasi Harus Diselamatkan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga